TEMPO.CO, Jakarta - Coffee shop atau kedai kopi kini terus berkembang menjadi tren peluang bisnis. Dahulu kedai kopi bermula di Konstantinopel (sekarang Istanbul), Turki, pada 1475. Kedai kopi pertama di dunia itu dinamai Kiva Van, seperti dikutip dari Wandering Goat Coffee.

Saat itu, kedai kopi di Turki menjadi tempat berkumpul dan berbagi ide, salah satunya aktivitas budaya lisan Kesultanan Utsmaniyah. Kedai kopi menjadi tempat yang kosmopolitan. Pada masa Utsmaniyah, penyair, komedian, dan pementasan wayang tradisional Turki (karagoz) berkegiatan di kedai kopi. Sampai pertengahan abad 20, kedai kopi menjadi tempat berkegiatan sastra rakyat.

Mengutip UNESCO, tradisi minum kopi di Turki memainkan peran penting terkait acara sosial. Ampas kopi yang tersisa di cangkir kosong, bahkan digunakan untuk medium meramal nasib seseorang. Saat ini, coffee shop makin banyak ditemukan di berbagai wilayah di Turki.

Pada 1100, budi daya kopi pertama di Yaman. Saat itu, orang-orang di Yaman merebus biji kopi untuk membuat minuman yang dinamai qahwa, yang diartikan sebagai pencegah kantuk, dikutip dari Arabic Without Walls. Minuman keras dan bar terlarang bagi umat muslim, sebab itulah kedai kopi dibuat untuk tempat berkumpul dan berbagi ide.

Mengutip History, pergaulan egaliter pun terbentuk di kedai kopi. Pergaulan yang egaliter itu perlahan memperbarui norma sosial selama berabad-abad.

Pada 1600-an kopi menyebar ke berbagai wilayah di dunia. Saat itu, kopi diperkenalkan ke Barat oleh pedagang dari Italia. Pada 1645, dibuka coffee shop pertama di Italia. Pada 1652, coffee shop pertama dibuka di Inggris. Pada 1668, kopi bahkan menggantikan bir sebagai minuman favorit di New York.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Hal Krusial yang Perlu Dipahami bila Ingin Buka Kedai Kopi