Pecel, Kuliner Khas Jawa yang Sudah Ada Sejak Abad Ke-9

Reporter

Tempo.co

Minggu, 23 Januari 2022 08:38 WIB

Pecel. DOK/TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Indonesia sangat beragam dan tak melulu tentang daging. Ada pula berbagai macam pilihan kuliner khas menu vegetarian. Salah satunya adalah pecel, makanan asal Jawa yang menjadi makanan favorit Presiden pertama Soekarno.

Dalam bahasa Jawa, pecel dapat diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'. Makanan ini populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain di Indonesia, pecel dapat di temukan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Suriname dengan cita rasa yang sedikit berbeda karena perbedaan jenis kacang yang digunakan.

Sekilas pecel ini terlihat sama seperti gado-gado, karena bahan utamanya adalah sayuran. Namun, kedua makanan vegetarian ini jauh berbeda.

Pecel sendiri adalah campuran sayuran rebus yang diguyur dengan sambal kacang tanah. Sayuran yang dihidangkan antara lain kacang panjang, tauge, bayam, kangkung, kol dan sebagainya. Akan tetapi variasi sayuran yang digunakan juga beragam berdasarkan daerah dan keanekaragaman sayuran wilayah tersebut.

Sementara itu, bumbu sambal kacang terbuat dari campuran cabai, kencur, kacang tanah, gula merah, garam dan terasi yang diulek. Namun, ada pula yang menambahkan daun bawang dan asam jawa ke dalam campuran air hangat untuk mencairkan sambal pecel.

Advertising
Advertising

Makanan yang mudah dijumpai di kaki lima pinggir jalan hingga restoran ini dapat dikonsumsi dengan nasi, gorengan bahkan mi.

Di era modern seperti sekarang ini, pecel tetaplah eksis. Namun siapa sangka, ternyata pecel ini sudah ada sejak abad ke-9 Masehi.

Menurut sejarawan kuliner Wira Hardiyansyah, pecel pertama kali disebut dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada abad ke-9 era Mataram Kuno di bawah raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898–930 M). Diceritakan, berbagai jenis makanan, termasuk pecel, dihidangkan kepada para rakyat yang telah membantu memenangkan perang.

Selain itu, dalam Babad Tanah Jawi (sekitar abad ke-17), Ki Gede Pemanahan menyebut hidangan yang disajikan kepada tamunya, Sunan Kalijaga, sebagai sayuran rebus pecel. Sunan Kalijaga tidak mengenal masakan tersebut karena ia berasal dari Jawa Tengah bagian timur laut.

Masakan Jawa yang paling populer setelah diperkenalkan ke daerah lain di Jawa adalah pecel. Pecel hanya salah satu dari banyak salad berbasis sayuran Jawa. Mirip dengan lothek, hanya saja lothek biasanya disajikan dengan adonan goreng atau tahu dan menggunakan sayuran mentah dan matang.

ANDINI SABRINA

Baca juga: 5 Salad Tradisional Indonesia Terpopuler yang Harus Anda Coba

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

10 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

12 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

12 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

13 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

16 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

18 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

26 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Mencicipi Masakan Saat Puasa? Ini Penjelasannya

26 hari lalu

Bolehkah Mencicipi Masakan Saat Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah mencicipi masakan saat puasa? Anda mungkin masih ragu karena khawatir dapat membatalkan puasa. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya