Minum Kopi Wine Sambil Belajar Bahasa Belanda di Kafe Huize Jon Kota Malang

Jumat, 14 Januari 2022 18:14 WIB

Bangunan kafe Huize Jon yang juga berfungsi sebagai penginapan di Jalan Majapahit, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Emil Aulia dan Sukana menerobos gerimis untuk mencapai Huize Jon, sebuah kafe bernama Belanda yang berarti “Rumah Jon” dalam bahasa Indonesia. Kafe itu berlokasi di Pertokoan Kayutangan, Jalan Mapahit Nomor 67H Kelurahan Kauman Kecamatan Klojen Kota Malang, Jawa Timur.

Lokasi kafe yang berdiri 11 tahun ini masih satu lokasi dengan kawasan Cagar Budaya Kayutangan, juga berdekatan Dewan Kesenian Malang, objek wisata Pasar Burung dan Pasar Bunga serta Balai Kota Malang dan alun-alun.

Replika tokoh pewayangan Gareng dan Petruk ditaruh di sisi kiri-kanan pintu masuk dan Jon Alif tersenyum hangat menyambut kedatangan Emil dan Sukana. Jon adalah pemilik Huize Jon. Di kalangan pelaku pariwisata dan kebudayaan di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu), pria 55 tahun ini dikenal sebagai salah satu pemandu wisata senior.

Dengan cekatan Jon membuatkan wedang jahe dan cokelat panas yang dipesan Emil dan Sukana. Sedangkan Tempo memesan kopi wine dingin atau cold wine coffee. Jon juga menghidangkan biskuit spekulas berasa gurih jahe dan lumpia.

Berselang sekitar 30 menit datang dua perempuan muda, salah seorang bernama Rena. Keduanya memesan kopi wine panas.

Advertising
Advertising

Rena mengaku baru pertama kali menyeruput kopi wine. Selama di Jakarta, dia belum pernah menemukan tempat minum kopi wine dan sekalinya ketemu justru ada di kota kelahirannya sendiri.

“Rasanya mantap banget, ringan dan aman untuk lambung. Yang jelas tidak memabukkan karena memang bukan minuman beralkohol, dan lokasinya strategis. Sangat recommended kafe ini,” kata Rena, Senin sore, 20 Desember 2021.

Jon mengatakan Huize Jon menyediakan beragam kopi, termasuk beberapa jenis kopi yang tidak ada di Kota Malang seperti koffie met slagroom yang bercita rasa khas Belanda. Bahkan, Jon berani mengklaim Huize Jon menjadi satu-satunya kafe di Kota Malang yang menyediakan kopi wine sehingga jadi minuman andalan Huize Jon.

Kopi wine di kafenya merupakan hasil inovasi petani lokal di Malang. Ia meracik sendiri kopi wine dengan kombinasi resep Malang dan Belanda. Kopinya kopi arabika dari dataran tinggi di Jawa Timur, tapi pengolahannya sama dengan kopi wine Gayo yang lebih dulu populer.

Sajian khas kafe Huize Jon, wine coffee atau kopi wine yang disebut sebagai satu-satunya di Kota Malang. TEMPO/Abdi Purmono

Dengan demikian, Jon juga ingin meningkatkan nilai jual kopi lokal Jawa Timur umumnya dan kopi Malang khususnya. Kopi Malang dikenal dengan nama kopi Amstirdam, singkatan nama kecamatan penghasil kopi, yaitu Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo dan Dampit.

Kopi wine bukan hanya berbeda dari nama, tapi juga dari sisi penampilan, aroma dan rasa. Kopi wine tidak memabukkan seperti halnya minuman wine yang terbuat dari anggur.

Cara penyajiannya mirip dengan membuat wine, yaitu melalui proses fermentasi atau peragian selama 30-60 hari. Kopi diproses mulai dari green bean, baru difermentasi sehingga berasa sedikit pahit, bercampur manis dan asam.

“Saya rekomendasikan cold wine coffee kepada konsumen karena rasanya lebih segar. Tapi, namanya juga selera orang berbeda-beda, banyak konsumen yang ke sini juga pesannya hot wine coffee,” kata Jon.

Pengalaman panjang memandu turis asing, khususnya dari Belanda, mendorong Jon mengonsep Huize Jon bergaya tempo doeloe. Konsep jadul dipilih karena ia sangat menyukai sejarah dan sangat ingin melestarikan kawasan cagar budaya Kayutangan.

Ornamen Jawa mendominasi ruangan kafe, dengan sejumlah barang antik seperti radio, televisi dan jam. Hampir seluruh menu makanannya bertuliskan bahasa Belanda. Jon memastikan harganya terjangkau, termasuk murah bagi kalangan mahasiswa.

Bagi penyuka kopi wine, sebagai contoh, Jon merekomendasikan spekulas sebagai pasangan minumnya. Bisa juga diganti atau ditambahkan lumpia.

Spekulas adalah sejenis biskuit berempah dan Jon membuatnya sendiri. Begitu pula dengan lumpia, ia membuat kulit sampai sausnya. “Spekulas sekarang makin digemari anak-anak muda, termasuk yang masih remaja,” ujar Jon.

Lumpia yang bisa menjadi teman minum kopi wine atau wine coffee di kafe Huize Jon, Kota Malang. TEMPO/Abdi Purmono

Bukan cuma menjual makanan dan minuman, Jon pun tak pelit mengajari konsumen yang ingin belajar atau sekadar ingin tahu bahasa Belanda. Semuanya gratis. Konsumen cukup memesan minuman atau makanan.

Jon belajar bahasa Belanda secara otodidak karena terbiasa mendengar percakapan nenek dan kakeknya dalam bahasa Belanda. Jon paling sering ditanya cara baca dan arti tulisan Belanda di dinding bagian atas kafe: Hartelijk welkom in Malang. “Huize Djon” geschickt voor het maken van mooie uitstap jes gezellige sfeer voor iedere gast.

“Selamat datang di Malang. Huize Jon cocok untuk satu perjalanan atau persinggahan, suasana yang nyaman untuk setiap tamu. Begitu artinya,” kata Jon setelah melafalkan tulisan Belanda tersebut.

Bangunan Huize Jon berlantai dua. Lantai bawah jadi kafe, lantai atas dijadikan hostel atau penginapan murah. Hostel ini dilengkapi mesin penyejuk, tempat tidur dan jendela dengan pemandangan Gunung Arjuno dan lanskap Kota Malang.

Menurut Jon, berjualan kopi bukan bisnis inti atau core business lantaran ia lebih berpengalaman menjadi pelaku wisata, khususnya menawarkan jasa travel ke Gunung Bromo dengan bendera Bromo Holiday Travel. Ia kemudian berinovasi buka kafe gara-gara pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir.

Kafenya baru berjalan sekitar 6 bulan, dengan sedikit jenis kopi dan hanya menyediakan roti lapis atau roti alias sandwich untuk tamu travel atau tamu yang menginap. “Lama-lama asyik juga dan keterusan sampai sekarang,” kata Jon, yang juga mahir berbahasa Inggris.

Huize Jon sempat punya empat orang karyawan. Namun, mereka terpaksa diliburkan selama masa pandemi Covid-19. Alhasil, Jon sorangan mengurusi Huize Jon. Jam bukanya kadang jadi tidak teratur. Biasa buka mulai pukul 12 siang dan tutup jam 12 malam, kadang Jon terpaksa buka sore jika punya pekerjaan lain di luar kafe dan bahkan terpaksa meliburkan kafenya apabila dia ada job bawa tamu ke Gunung Bromo.

Baca juga: 7 Rekomendasi Kafe Nyaman untuk Work From Bali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

10 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

16 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

21 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

8 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

8 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

10 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya