Gunung Rinjani akan Miliki Ekowisata Flora Fauna, Tempat Edukasi dan Healing

Jumat, 14 Januari 2022 10:03 WIB

Puluhan tenda berdiri menghadap Danau Segara Anak di bukit Plawangan, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), 27 Mei 2014. dok.TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu gunung impian para pendaki nusantara dan mancanegara yang memiliki bentang alam memukau. Daya tarik Rinjani pun akan bertambah dengan rencana pembangunan ekowisata flora dan fauna.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Lombok Timur Muhammad Nursandi mengatakan sebuah lembaga swadaya masyarakat Lombok Sustainable Tourism mulai mengembangkan kegiatan ekowisata flora fauna di selatan Rinjani tahun ini. Rencana pengembangan itu didasari diversifikasi kekayaan alam pulau Lombok yang harus diketahui dan dipahami, salah satunya adalah flora-fauna Rinjani ini.

"Juga perlu menggiatkan edukasi kalangan pemuda untuk dapat memelihara ekosistem hutan dengan bijak," kata Nursandi kepada Tempo, Rabu, 12 Januari 2022.

Rencananya, ada lima aspek pengembangan yang dilakukan. Lima aspek pengembangan itu adalah bird watching, edukasi flora Rinjani, forest bathing/healing (meditasi hutan), aktivitas outbound dan local cooking class (kelas memasak) perpaduan tumbuhan hutan dengan tumbuhan pertanian masyarakat.

"Kegiatan ini melibatkan beberapa masyarakat desa penyangga hutan selatan Rinjani yang akan dibimbing selama enam bulan ke depan," kata Nursandi.

Advertising
Advertising

Desa yang akan dilibatkan antara lain Treng Wilis, Joben, Tetebatu, Jeruk Manis, Jurit Baru dan Timbanuh. Target pertama akan dibina sebanyak 20 orang yang akan menjadi interpreter, tourguide ekowisata, pelatih outbound dan perempuan desa yang khusus di kelas memasak.

"Harapannya, ada kesadaran konservasi berkelanjutan yang dilakukan secara bersama dengan manfaat wisata minat khusus yang sedang di kembangkan ini," kata Nursandi.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriadi mendukung pengembangan tersebut. "Demi kemajuan pariwisata," ujarnya.

Menurut Dedy, kegiatan pengembangan itu penting untuk memberikan ruang partisipasi publik turut serta menjaga dan melestarikan Rinjani serta kesejahteraan masyarakat. Terlebih, Rinjani adalah salah satu tujuan wisata pendakian favorit dan wadah konservasi yang penting bagi Indonesia.

Gunung Rinjani memiliki bentang alam yang variatif dan memukai. Di kawasan gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl itu terdapat Danau Segara Anak, sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) serta sejumlah gua yang berada di sekitar aliran Sungai Kokok Pute, seperti Gua Susu, Gua Manik, Gua Payung.

Baca juga: Pendaki 35 Gunung di Indonesia Sebut Satu Gunung dengan Bentang Alam Terlengkap

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

9 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

13 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

14 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

28 Februari 2024

Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok

Baca Selengkapnya

15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

12 Februari 2024

15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park.

Baca Selengkapnya

Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

11 Februari 2024

Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

Di Kota Kinabalu banyak destinasi wisata alam yang menantang sekaligus menawarkan keindahan alam dan memberikan pengalaman yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Baluran Ditutup Sebulan untuk Kunjungan Wisatawan

11 Januari 2024

Taman Nasional Baluran Ditutup Sebulan untuk Kunjungan Wisatawan

Penutupan sementara aktivitas kunjungan wisata Taman Nasional Baluran selain untuk pemulihan kawasan juga untuk evaluasi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya

4 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Tahun Baru di Pekanbaru

1 Januari 2024

4 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Tahun Baru di Pekanbaru

Sejumlah destinasi wisata menarik di Pekanbaru, Riau cocok dikunjungi untuk mengisi libur tahun baru. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke TWA Punti Kayu Palembang, Menikmati Udara Segar dan Pemandangan Asri

29 Desember 2023

Berkunjung ke TWA Punti Kayu Palembang, Menikmati Udara Segar dan Pemandangan Asri

TWA Punti Kayu direkomendasin sebagai tempat wisata keluarga dan kantor dengan fasilitas seperti area kemping, outbond, juga tempat rapat dan pesta.

Baca Selengkapnya

PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

22 Desember 2023

PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

Setelah pembangunan tracking mangrove ini selesai, kawasan wisata itu akan dilengkapi aula pertemuan yang dapat digunakan sebagai lokasi camping.

Baca Selengkapnya