Toko Madjoe, Toko Kue Kering di Malang yang Bertahan Hampir Seabad

Reporter

Antara

Minggu, 19 Desember 2021 15:09 WIB

Pengendara sepeda motor melintas di depan Toko Madjoe yang terletak di Jalan Pasar Besar Nomor 30B, Kota Malang, Jawa Timur yang menjual kue kering hampir satu abad. (ANTARA/Vicki Febrianto)

TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak toko kue kering yang bisa bertahan melewati zaman. Tapi Toko Madjoe yang berada di kawasan Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur telah berdiri hampir satu abad dan masih mempertahankan resep aslinya.

Toko itu berada dalam bangunan yang tampak klasik. Bangunan yang dibingkai dengan ornamen kayu dengan cat biru muda itu telah ada sejak 1930 di kawasan tersebut. Papan nama berwarna hitam bertuliskan ejaan lama, Toko Madjoe, melengkapi kesan kuno yang sudah dikelola oleh tiga generasi tersebut.

Saat datang ke sana, pengunjung bisa langsung melihat jajaran toples-toples kaca kuno buatan Jerman. Ada kurang lebih 25 jenis kue kering yang dijajakan di toko tersebut.

Dari 25 jenis kue kering yang hingga saat ini masih dijual di toko bernuansa sederhana dan kuno tersebut, ada beberapa jenis kue kering yang masih digemari oleh konsumen. Beberapa jenis kue itu antara lain adalah, kue kenari, speculaas, jan hagel serta kue semprit putih dan cokelat.

Rasa klasik kue yang dijual, tetap sama seperti pada saat awal kue itu dibuat puluhan tahun lalu. Pada 1930, pemilik Toko Madjoe, Teh Bian Liep memulai usaha untuk berjualan kue-kue kering yang kemudian akhirnya digemari warga Kota Malang saat itu, termasuk orang-orang Belanda.

Advertising
Advertising

Generasi kelima pemilik Toko Madjoe, Cornelia Feliciana mengatakan bahwa kue-kue kering yang dijual tersebut diproduksi secara rumahan oleh anggota keluarganya. Usaha kue kering itu merupakan usaha milik keluarga yang dikelola secara turun temurun.

Menurut Cornelia, para konsumen yang datang rata-rata merupakan pelanggan, termasuk mereka yang ingin bernostalgia mencicip kue kering. Ada pelanggan usia 20-30 tahun yang kerap datang demi mengenang masa lalu.

"Biasanya, jika ada pelanggan baru yang berusia 20-30 tahun itu, mereka bercerita, dulu diajak orang tua atau nenek mereka untuk membeli kue di sini. Ada nostalgianya," kata Cornelia.

Maka, pemilik usaha tetap mempertahankan cita rasa dan bangunan kuno Toko Madjoe. Resep kue kering yang berusia hampir satu abad itu mampu bertahan dan bersaing dengan kue-kue dengan cita rasa modern yang kini menjamur.

"Rasa yang tidak bisa dicari, itu resep turun temurun. Rasa yang kami tawarkan itu, sulit untuk dibuat oleh pelaku usaha lainnya. Kue sekarang lebih modern rasanya, tapi kami memilih untuk mempertahankan rasa yang lebih kuno," kata Cornelia.

Bentuk bangunan dan kondisi di dalam toko pun tidak berubah, termasuk lantai toko yang tetap menggunakan ubin berwarna kuning yang memudar. Hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan tetap maupun pelanggan baru

Kue-kue yang dijual di toko tersebut tidak dijual per kemasan. Kue-kue buatan rumah itu dijual per kilogram dengan harga bervariasi mulai dari Rp 140 ribu hingga Rp 250 ribu per kilogram. Penjualan kue-kue itu juga menggunakan timbangan klasik yang hingga kini dipertahankan.

Salah seorang pembeli di Toko Madjoe, Riyangka Paramita mengatakan bahwa kue-kue kering yang dijual di Toko Madjoe memang memiliki cita rasa tersendiri. Rasa kuno yang khas cocok dijadikan teman untuk meminum kopi atau teh saat sore hari.

Menurut Riyangka, bahan baku yang dipergunakan pada kue kering yang dijual Toko Madjoe merupakan bahan berkualitas. "Rasanya enak, khas kue dengan menggunakan resep kuno. Manisnya tidak berlebihan dan renyah.Ini cocok jadi teman minum kopi atau teh panas," kata dia.

Baca juga: Bikin Sedih Wisatawan, Toko Manisan Berusia 346 Tahun di Asakusa Jepang Tutup

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

19 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

8 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

9 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

18 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya