PKL Malioboro Menolak Pindah: Kami Ciri Khas Malioboro Yogyakarta

Kamis, 16 Desember 2021 04:19 WIB

Wisatawan memadati kawasan Malioboro saat penerapan PPKM Level 4 di Yogyakarta, Ahad, 5 September 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pedagang kaki lima atau PKL Malioboro Yogyakarta belum menyerah meski pemerintah daerah sudah bulat memutuskan merelokasi mereka pada Januari 2022. Pemerintah Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan Malioboro bersih dari PKL di semua jalur pedestrian.

Para PKL Malioboro yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia atau APKLI Kota Yogyakarta mengadukan nasib mereka ke DPR DI Yogyakarta pada Rabu, 15 Desember 2021. Mereka minta para anggota dewan mendukung aspirasi para pedagang yang menolak dipindah.

"Selama ini, kami yang menjadi ciri khas atau daya tarik Malioboro," kata Ketua APKLI Kota Yogyakarta Wawan Suhendra. "Kalau ingin menata, seharusnya jangan sampai memindah."

Wawan menuturkan, keunikan Malioboro dengan pedagang kaki lima kini mulai banyak diduplikasi berbagai pemerintah daerah lain. Mulai dari Pemerintah Kota Solo, Pemerintah Kota Surabaya, hingga Pemerintah Kota Medan. "Kenapa sekarang Pemerintah Yogyakarta justru ingin mengubahnya, mau seperti di Singapura (tanpa PKL)? Kota-kota lain justru ingin seperti Maliboro," kata Wawan.

Para PKL Malioboro mendesak anggota DPR DI Yogyakarta membantu membatalkan rencana pemerintah, sehingga "ruh" Malioboro tetap seperti sediakala, dengan ada PKL. "Kalau mau membuat kawasan seperti Singapura, sebaiknya mencari ruang publik lain, kan masih banyak ruas jalan yang memungkinkan dan dikunjungi wisata juga, jangan di Malioboro," kata dia.

Wisatawan memadati kawasan Malioboro saat penerapan PPKM Level 4 di Yogyakarta, Ahad, 5 September 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Advertising
Advertising

Wawan mengaku, para PKL Malioboro memahami penataan pedagang kaki lima tak terhindarkan dalam tata ruang kota agar lebih indah. "Kami sepenuhnya siap ditata, tanpa pindah," ujar Wawan seraya menambahkan tempat para pedagang berjualan tak menganggu pejalan kaki.

Dalam kesempatan itu, para PKL Malioboro juga menyoroti lokasi tujuan relokasi di lahan bekas kantor Dinas Pariwisata DI Yogyakarta dan bekas Bioskop Indra di depan Pasar Beringharjo dengan posisi masuk ke dalam, bukan tepat di pinggir jalan. Dengan lokasi baru itu, menurut dia, para PKL khawatir dagangannya tidak lagu karena pengunjung kehilangan suasana belanja atau makan lesehan di sepanjang Jalan Malioboro. Hingga kini, Wawan melanjutkan, belum ada jaminan apapun kalau relokasi tersebut akan bermanfaat bagi sekitar 2.000 PKL Malioboro.

Wakil Ketua Komisi B DPR DI Yogyakarta, RB Dwi Wahyu mengatakan telah menampung semua aspriasi para PKL Malioboro. "Kami segera membahas ini dengan pemerintah, apa yang semestinya dilakukan," kata Dwi.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DI Yogyakarta, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, rencana relokasi PKL Malioboro bukan untuk menjerumuskan para pedagang. "Kami ingin menguatkan keberadaan PKL supaya lebih mapan dan tertata," ujarnya. "Kami juga tidak akan memisahkan sektor kuliner atau non-kuliner, semua kami tampung."

Baca juga:
Malam Tahun Baru di Malioboro Yogyakarta, Wisatawan Harus Sugeng Rawuh Dulu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

13 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

18 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

1 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

3 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya