Sleman Buka Wisata Kali Bedog Kampung Flory, Rekreasi dan Edukasi Sungai

Jumat, 3 Desember 2021 12:03 WIB

Prosesi tabur benih ikan menandai pembukaan wahana wisata Kali Bedog Kampung Flory Sleman, Kamis, 2 Desember 2021. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengembangan destinasi wisata berbasis alam pedesaan terus digencarkan di Kabupaten Sleman. Salah satunya lewat destinasi yang berada dalam zona wisata yang sudah cukup dikenal wisatawan, yakni di Kampung Flory di Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati Sleman.

Kampung Flory lahir medio 2015 dan menjadi salah satu destinasi wisata berbasis local wisdom yang mengandalkan budidaya sektor pertanian, perikanan dan perkebunan. Kali ini, destinasi yang kawasannya dilewati sungai jernih itu meluncurkan wahana baru bernama Wisata Kali Bedog pada Kamis, 2 Desember 2021.

"Kali Bedog ini memang menjadi ikon Kampung Flory yang memiliki potensi sendiri untuk diangkat menjadi daya tarik wisata," kata pengelola Kampung Flory Sudihartono.

Jika selama ini wisatawan yang mampir ke Kampung Flory disuguhi aneka kuliner ikan air tawar, outbond dan susur desa, dengan wahana Wisata Kali Bedog ini wisatawan akan diajak mengeksplorasi kawasan sungai dan edukasi pelestarian. Wisatawan juga bisa bermain air sembari menikmati lebih nyaman kawasan sungai yang masih alami dan tertata rapi.

Peluncuran wisata Kali Bedog di Kampung Flory ini juga didorong rasa ingin bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. “Kami juga sudah membentuk koperasi, dan melakukan sineri untuk mengangkat potensi Kali Bedog ini,” kata Sudihartono.

Advertising
Advertising

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan di awal pendiriannya, Kampung Flory merupakan wisata agro yang didirikan dengan semangat untuk dapat memikat kembali generasi muda agar tertarik ke dunia pertanian serta mampu memberikan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Namun seiring waktu, Kampung Flory semakin dinamis dalam mengelola potensi wilayahnya, sehingga bisa menciptakan banyak wahana yang membuat wisatawan betah," kata dia.

Di Kampung Flory, juga bermunculan homestay yang dikelola warga.

Menurut Kustini, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dikembangkan dan diandalkan sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman. "Sektor pariwisata sangat berpotensi meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja," kata dia.

Kustini mengatakan pengembangan desa wisata di Sleman perlu digenjot untuk menekan urbanisasi, mengurangi jumlah pengangguran dan membuka peluang usaha baru. "Sehingga mindset masyarakat dalam upaya mandiri ekonomi tidak hanya terkotak keinginan untuk menjadi pekerja, namun juga membuka peluang usaha dengan pengelolaan potensi wilayahnya," ujarnya.

Baca juga: Oleh-oleh dari Sleman Yogyakarta Tak Cuma Salak dan Tempe, Ada Lagi yang Menarik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

8 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

10 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya