Yogyakarta Sambut Baik Rencana PPKM Level 3 di Libur Natal dan Tahun Baru

Jumat, 19 November 2021 07:37 WIB

Kunjungan wisatawan di Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 26 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut rencana pemerintah pusat yang akan kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 secara merata untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Natal dan Tahun Baru mendatang. Rencana itu akan dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Dengan PPKM Level 3 itu memungkinkan pemerintah daerah jadi lebih leluasa membuat berbagai kebijakan untuk mengatur kunjungan wisata," kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kamis, 18 November 2021.

Aji mengakui di masa PPKM Level 2 ini, pemerintah daerah tak bisa banyak mengeluarkan regulasi untuk membendung dan mengatur kunjungan sebab semua objek wisata sudah dibuka. "Dengan Level 3 ini, kami jadi bisa antisipasi mencegah lonjakan kasus Covid-19, daerah menjadi punya kewenangan lebih banyak," kata dia.

Lantas, apakah destinasi wisata akan kembali ditutup dengan kembalinya PPKM Level 3 ini? Aji menyatakan tidak.

"Bukan menutup wisata, tapi mengaturnya, karena saat ini sudah tak mungkin untuk menutup sektor wisata itu," ujar Aji.

Advertising
Advertising

Pemerintah DIY menilai lonjakan wisatawan saat ini sudah tak bisa dibendung karena datang dari berbagai penjuru. Satu-satunya jalan agar lonjakan mobilitas ini tak memicu kasus baru naik lagi adalah menegakkan peraturan soal mobilitas.

"Kita sudah tak mungkin melarang orang datang, tetapi kita masih bisa melakukan pembatasan-pembatasan. Baik jumlah kunjungan, membatasi durasinya," kata Aji.

Menurut Aji, dalam momen libur Natal dan Tahun Baru Yogyakarta biasanya disasar wisatawan yang murni hendak melancong. Pergerakannya pun diperkirakan lebih luas bukan hanya di permukiman. "Beda dengan libur lebaran, biasanya lebih banyak orang mudik," kata dia.

Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya juga akan mengintensifkan pemeriksaan atau skrining Covid-19 di masyarakat. "Skrining itu untuk memastikan kondisi sebaran penularan Covid-19 yang ada sekarang tidak tambah meluas," kata dia.

Heroe mengatakan pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta sudah cukup rendah. Pemkot Yogyakarta mencatat per Rabu, 17 November 2021 ada 27 kasus aktif Covid-19 yang dirawat dan isolasi.

Berdasarkan pelacakan terhadap kontak erat kasus aktif, Heroe menyebut tingkat penularan cukup rendah, yakni hanya satu atau dua kasus yang berasal dari kontak erat serta selebihnya pasien tidak mengetahui bagaimana tertular. “Kami sedang mencoba melakukan skrining di masyarakat. Skrining untuk melihat dan menilai apakah kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta benar-benar rendah karena tidak ada kasus," ujarnya.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta akan Perluas Pengecekan Bus Wisata

Berita terkait

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

6 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

9 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

22 jam lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

1 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

1 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya