Libur Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta akan Perluas Pengecekan Bus Wisata

Kamis, 18 November 2021 06:31 WIB

Petugas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menghalau bus-bus wisata luar daerah pada Minggu, 5 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menerapkan kebijakan untuk pemeriksaan bus-bus pariwisata yang datang dalam upaya mencegah kenaikan kasus menjelang dan pasca libur Natal dan Tahun Baru. Hal itu disampaikan usia rapat koordinasi Penanganan Covid-19 secara daring yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Selasa, 16 November 2021.

Dalam kesempatan itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan akan melakukan tindakan preventif untuk mencegah kenaikan kasus menjelang dan pasca libur Natal dan Tahun Baru. “Kami mulai melakukan pengetatan mobilitas di bulan-bulan ini sembari melaksanakan vaksinasi dosis 1 dan 2,” kata dia.

Pada November ini, menurut Sultan, telah dilakukan kesepakatan dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota dalam mengawasi pergerakan wisatawan yang menggunakan bus-bus pariwisata ke DIY. “Bus pariwisata yang masuk diperiksa, apabila ada penumpang yang belum divaksin maka harus kembali,” ujarnya.

Kebijakan pemeriksaan bus wisata yang masuk itu sebelumnya hanya diterapkan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui sistem one gate system atau sistem satu pintu. Di mana sebelum masuk dan parkir area dalam kota, bus wajib transit di Terminal Giwangan untuk pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan para penumpangnya, salah satunya bukti vaksinasi.

“Kami mengantisipasi kenaikan kasus dari sektor pariwisata,” kata Sultan.

Advertising
Advertising

Sultan meminta jajarannya melakukan pengetatan pengawasan di penghujung tahun ini sehingga momen libur Nataru tidak terjadi lonjakan kasus.

Sultan mengakui belakangan memang sempat terjadi peningkatan klaster Covid-19 di DIY. “Namun sejauh ini bisa kami atasi dengan cepat sebelum ada penularan lebih jauh,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Luhut mengatakan data tentang Covid-19 sudah tersedia dan pemerintah daerah, termasuk Yogyakarta, tinggal mengolahnya saja sebagai pertimbangan kebijakan dalam meredam kasus. “Kebijakan pusat diharapkan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Jika di daerah ada pertimbangan khusus, silakan dibuat kebijakan khusus yang terpenting tak ada kenaikan kasus siginifikan,” ujarnya.

Baca juga: PPKM Level 2 Yogyakarta Diperpanjang, Satgas Covid-19: Wisata Jangan Lengah

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

13 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

17 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya