Libur Akhir Tahun di Yogyakarta, Pelaku Wisata Diminta Bantu Pantau Protokol

Jumat, 5 November 2021 13:13 WIB

Wisatawan bermain di tepi Pantai Parangtritis saat Yogyakarta berstatus PPKM Level 3 pada Senin, 27 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mewanti-wanti tren kenaikan Covid-19 pasca temuan lonjakan kasus baru yang terjadi pada Rabu, 3 November 2021.

Sebelum libur akhir tahun datang, Gugus Tugas Covid-19 DIY sempat mencatat temuan kasus baru naik Rabu kemarin sebanyak 89 kasus dalam sehari yang dipicu klaster takziah yang sudah menyebar di empat kabupaten DIY. Padahal sebulan terakhir kasus baru Yogya bisa ditekan rata-rata 30 kasus per harinya.

"Kami meminta para asosiasi pelaku usaha wisata ikut membantu pengawasan dan memastikan protokol kesehatan berjalan di tiap destinasi agar kasus bisa tekan benar," kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kamis, 4 November.

Aji mengatakan pelaku wisata punya peran penting memutus penyebaran Covid-19 dan menjaga kondusifitas dengan pelonggaran di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2 ini. "Untuk destinasi-destinasi tiap asosiasi kan sudah memiliki standar protokol, tegakkan itu saja agar wisatawan mematuhinya," kata dia.

Asosiasi yang dimaksud misalnya untuk hotel dan restoran ada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk destinasi ada Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), untuk biro perjalanan ada Asita, untuk angkutan darat ada Organda dan sejenisnya.

Advertising
Advertising

"Di kawasan Malioboro pun kan ada asosiasi, sehingga bisa ikut membantu menegur dan mengingatkan wisatawan yang abai protokol," kata Aji.

Aji mengakui Pemda DIY kewalahan untuk mengatur wisatawan yang masuk ke DIY yang kini objek wisatanya hampir seluruhnya sudah beroperasi. "Kunjungan memang tinggi, hotel hotel okupansinya pun sudah 100 persen dan destinasi baik yang sudah diijinkan buka dan belum tetap sama sama sudah ramai," kata dia.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan saat ini Pemda DIY belum memberlakukan kebijakan khusus saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir 2021. Namun, Sultan menegaskan masyarakat harus tetap melaksanakan peraturan yang telah disampaikan dalam Instruksi Gubernur, mengingat wilayah DIY masih menyandang status PPKM Level 2.

"Aturan PPKM itu saja ditaati, seluruh protokol kesehatan tetap dijalankan," ujar Sultan.

Sultan meminta masyarakat tak larut dalam euforia kasus Covid-19 yang cenderung mengalami penurunan belakangan ini. Sebab, menurut dia, akan selalu ada kemungkinan kasus naik lagi bila masyarakat lengah dan mengabaikan potensi penularan.

Apalagi sebagian besar masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak ada gejala sehingga tidak bisa dibedakan mana yang sakit dan mana yang sehat. "Hotel-hotel Yogyakarta sudah penuh tidak hanya Sabtu Minggu, jalanan sudah kembali ramai," kata Sultan.

Baca juga: Yogyakarta Beri Diskon Tiket Destinasi Hingga 50 Persen, Simak Caranya

Berita terkait

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

16 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

23 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

1 hari lalu

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

World Water Forum akan segera digelar di Bali. Bagaimana infrastruktur pendukung kegiatan tersebut?

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya