Wisatawan Yogyakarta Tak Terbendung, 2 Jurus Ini Jadi Pengendalinya

Minggu, 31 Oktober 2021 11:38 WIB

Kawasan Malioboro, Yogyakarta, ramai wisatawan pada akhir pekan pertama PPKM Level 3, Sabtu, 11 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta kian tak terbendung saat akhir pekan Oktober 2021 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2. Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat, setiap akhir pekan terakhir, sejak pertengahan Oktober setidaknya 10 ribu wisatawan masuk Kota Yogyakarta, baik menggunakan kendaraan pribadi dan bus wisata.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mendukung kebijakan pemerintah pusat yang menghapus cuti bersama Natal dan tahun baru serta membuat sejumlah kebijakan penyesuaian. Tren kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta juga menurun. Merunut catatan Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak sepekan terakhir, setiap harinya tak lebih dari lima kasus baru di Kota Yogyakarta.

"Dengan situasi saat ini, harus ada persiapan agar kasus Covid-19 yang sudah sangat turun bisa tetap terkontrol," kata Heroe Poerwadi yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta pada Minggu, 31 Oktober 2021. Satu sasaran yang dibidik Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meredam lonjakan kasus menjelang Natal dan akhir tahun adalah wisatawan keluarga yang paling mendominasi kunjungan.

"Tipikal wisatawan akhir tahun ini adalah wisata keluarga yang tidak semuanya menginap di hotel," kata Heroe Poerwadi. "Mereka ada yang menginap di rumah saudara atau kerabatnya. Itu yang perlu diperhatikan."

Jika wisatawan menginap di hotel, mereka harus mengikuti berbagai prosedur pengecekan untuk memastikan kondisi kesehatannya. Di antaranya, menunjukkan bukti vaksinasi atau tes Covid-19 dengan hasil negatif. Syarat ini tentu berbeda jika wisatawan menginap di rumah saudara yang lebih longgar aturannya.

Advertising
Advertising

Sebab itu, Heroe Poerwadi mengingatkan para pengurus kampung turut memantau apabila ada penduduk yang memiliki kerabat atau tamu yang datang dari luar kota dan menginap. "Wisatawan itu harus melapor ke pengurus wilayah," katanya.

Heroe Poerwadi menambahkan, para aparatur sipil negara atau ASN juga jangan berpergian ke luar Kota Yogyakarta karena pandemi Covid-19 belum selesai. "Aparatur sipil negara harus menjadi teladan, mengurangi mobilitas dengan situasi saat ini dengan tidak berpergian dulu," ujarnya.

Untuk membendung lonjakan pergerakan wisatawan di akhir tahun, Yogya mengandalkan mekanisme One Gate System. Cara ini mengatur ritme kunjungan bus pariwisata sekaligus skrining wisatawan melalui satu pintu. "One gate system untuk melindungi warga Kota Yogyakarta dan wisatawan yang akan masuk supaya semua aman dan nyaman. Tidak terjadi kemacetan dan potensi penularan Covid-19," kata Heroe.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto mengatakan One Gate System bus pariwisata tidak hanya berlaku pada Sabtu dan Ahad. Sistem ini berlangsung setiap hari. Sejak Sabtu dan Minggu lalu, sudah 206 angkutan wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta melalui Terminal Giwangan. Dari jumlah itu, enam bus pariwisata dilarang masuk karena hampir separuh penumpang tidak bisa menunjukkan bukti vaksinasi.

Dalam sistem ini, semua angkutan wisata harus melewati Terminal Giwangan. Ada tim pemeriksa sertifikat vaksinasi yakni Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Golkari menjelaskan, bus pariwisata yang masuk Terminal Giwangan akan mendapatkan stiker sebagai tanda tempat parkir khusus di destinasi tujuannya. Bus Pariwisata itu dapat parkir di Tempat Khusus Parkir (TKP) Senopati, TKP Abu Bakar Ali, dan TKP Ngabean.

Pemerintah sudah membuat jalur khusus buat bus pariwisata dari Terminal Giwangan ke tempat parkir tersebut. Dengan begitu, bus pariwisata yang sudah memiliki stiket tak bisa melenceng dari jalur yang telah ditentukan. Bagi bus pariwisata dan penumpangnya yang belum memenuhi syarat masuk Kota Yogyakarta juga ada jalur terntentu yang langsung mengarah ke ringroad.

Penumpang bus pariwisata yang masuk Kota Yogyakarta hanya punya waktu selama tiga jam saja untuk berwisata. "Harus bergantian dengan bus pariwisata lain yang juga mau masuk," ujar Golkari. Apabila terjadi lonjakan bus pariwisata, maka petugas akan membuat waiting zone di terminal.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Cara Yogyakarta Bikin Wisatawan Mancanegara Betah Tinggal Hingga 1 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

8 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

12 jam lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

1 hari lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

2 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

2 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya