Serunya Jelajah Bukit Turgo Sambil Belajar Tanaman Herbal Bersama Pakar

Sabtu, 30 Oktober 2021 06:34 WIB

Para peserta mengikuti kegiatan jelajah alam Walk for Happiness di Bukit Turgo Sleman Yogyakarta Jumat, 29 Oktober 2021. Dok. istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Turgo yang berada di kaki Gunung Merapi tak hanya menyajikan landscape perbukitan hijau yang indah dan sejuk. Di balik keindahan alam dataran tinggi itu, ternyata terdapat bermacam tanaman herbal yang berkhasiat tinggi untuk kesehatan tubuh.

"Ada berbagai jenis tanaman obat yang terdapat di dalam Kawasan Turgo," kata Pakar tanaman obat yang juga dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Djoko Santoso di sela kegiatan jelajah alam bertajuk Walk for Happiness di Bukit Turgo Sleman Yogyakarta, Jumat, 29 Oktober 2021.

Dalam kegiatan jalan kaki menikmati alam bebas sambil belajar tanaman herbal itu, Djoko mengatakan di Bukit Turgo warga atau wisatawan bisa menemukan tanaman obat seperti Sidaguri (Sida retusa) yang berkhasiat sebagai antirematik dan antiasam urat. "Kekhasan Sidaguri ini yakni pada bagian tepi-tepi daun terbelahnya," kata dia.

Selain Sidaguri, Djoko mengungkap di kawasan Turgo yang dingin itu terdapat tanaman Seleguri (Sida rhombifolia) yang secara sekilas mirip dengan Sidaguri. Yang membedakannya daun yang berbentuk belah ketupat.

Advertising
Advertising

Turgo juga menyimpan tanaman berkhasiat obat yang memiliki bunga dengan warna cantik, seperti bunga sapa (Impatiens platypetala) yang kaya akan antioksidan. Tingginya aktivitas antioksidan ini dapat membantu mencegah berbagai macam penyakit, seperti kanker.

"Ada pula tanaman Cakar Ayam (Selaginella doederleinii) yang mengandung senyawa golongan alkaloid, saponin dan phytosterol," kata Djoko

Dari penelitian, cakar ayam ini berkhasiat untuk melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplasma, mengatasi batuk dan infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis dan terapi kanker.

Event Walk for Happiness di Bukit Turgo kaki Gunung Merapi itu juga diikuti sejumlah pakar dan pecinta tanaman herbal. Seperti pakar herbal UGM Agung Endro Nugroho dan Ronny Martien yang juga pendiri start up berbasis herbal Widya Herbal Indonesia.

"Kegiatan jelajah alam seperti ini semestinya lebih diperluas dan diintensifkan serta melibatkan lebih banyak orang," kata Agung.

Agung menilai model sosialisasi tanaman herbal dengan cara yang ringan dan fun, tak hanya melalui kajian yang berat seperti ini akan membuat herbal khas Indonesia lebih dikenal publik.

Pemandu aktivitas jelajah Bukit Turgo itu, Ison Satriyo mengatakan event ini untuk semakin mengenalkan potensi herbal asli Indonesia yang sebenarnya melimpah di alam Indonesia. "Jika sudah mengenal, harapannya masyarakat lebih peduli untuk hidup sehat menggunakan herbal sebagai obat alternatif," kata Ison yang juga Chief Operating Officer start up Widya Herbal Indonesia

Ison mengungkap pandemi Covid-19 belakangan semakin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Keingintahuan publik terhadap kesehatan ini yang kemudian coba diwadahi dengan event yang menggabungkan olah fisik dan belajar secara mendalam terkait dengan obat herbal di kaki Gunung Merapi itu.

"Terlebih, pengobatan timur (eastern) yang meliputi penggunaan jamu-jamuan menjadi alternatif yang banyak disukai masyarakat," kata Ison.

Menurut Ison, posisi obat herbal di tengah pandemi ini semakin diminati masyarakat. Masyarakat mulai peduli untuk menggunakan herbal yang ada di sekitarnya sebagai alternatif pengobatan.

Hal itu juga didorong oleh tren back to nature yang digaungkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO. "Dari event ini kami ingin ajak masyarakat hidup sehat dengan menggabungkan antara heritage dan teknologi," kata Ison.

Dari kegiatan wisata alam bebas sambil belajar terkait tanaman herbal itu, diharapkan membuat kebahagiaan dan muncul ketenangan di dalam jiwa. Selain itu, fisik sehat dan mampu memancarkan kebahagiaan.

Baca juga: Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

4 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

11 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

11 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

21 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

37 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

38 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

47 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

49 hari lalu

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.

Baca Selengkapnya