Pamor Jeruk Purut Indonesia Melejit Sampai Eropa Berkat Masterchef

Rabu, 20 Oktober 2021 07:08 WIB

Jeruk purut hasil pengembangan dan budidaya Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika atau Balitjestro Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Dok. Balitjestro

TEMPO.CO, Malang - Jeruk purut sedang naik daun di Benua Eropa. Permintaan ekspor buah bernama ilmiah Citrus hystrix itu cenderung naik dalam lima tahun terakhir.

Chief Executive Officer (CEO) PT Nusantara Segar Global, Margareta Astaman mengatakan, pamor jeruk purut sedang bagus-bagusnya di Eropa. "Di sana jeruk purut sudah masuk ke banyak restoran dan kafe," ujar Margareta seusai seremoni pelepasan ekspor jeruk purut bernama Puri Agrihorti di halaman Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi (IP2TP) Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Kota Batu, Jawa Timur, Selasa siang, 19 Oktober 2021.

Pelepasan ekspor jeruk purut senilai Rp 680 juta itu dilakukan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, disaksikan beberapa pejabat Kementerian Pertanian dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Kegiatan tersebut disatukan dalam acara bertajuk Gelar Teknologi Inovatif Perbenihan Jeruk Bebas Penyakit Mendukung Pengembangan Kawasan.

Margareta menjelaskan, perusahaannya sudah mengekspor aneka buah asli Indonesia sejak 2014 dengan label Java Fresh. Buah yang dikirim ke berbagai negara itu antara lain, manggis, durian, pisang, dan mangga. Sementara jeruk purut baru diekspor ke Eropa pada 2016.

Ada momentum yang membuat permintaan jeruk purut di luar negeri melonjak. Pada 2015, seorang peserta Masterchef memperkenalkan manfaat dan khasiat jeruk perut. Kegunaan utamanya sebagai bumbu masakan. Namun sang koki menggunakannya untuk minuman. Dan hasilnya, juri mengakui kalau cita rasa minuman itu lebih segar dan alami.

Jeruk purut hasil pengembangan dan budidaya Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika atau Balitjestro Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Dok. Balitjestro

Advertising
Advertising

"Setelah itu booming. Banyak restoran dan kafe menggunakan jeruk purut sebagai salah satu bahan utama untuk pengolahan ikan segar, makanan dan minuman, serta kue-kue," ujar Margareta. Jeruk purut sudah diekspor ke sepuluh negara. Sebanyak 45 persen diekspor ke Prancis, 40 persen ke Belanda, dan sisa 15 persen di kirim kedelapan negara lainnya. Sejauh ini, kata Margareta, dia tak mengetahui eksportir jeruk purut dari daerah dan perusahaan di Indonesia.

Perusahaan Margareta mengekspor jeruk purut sebanyak tiga sampai empat kali sebulan. Sekali kirim, volumenya mencapai satu sampai dua ton. Di Eropa, jeruk purut impor dijual sekitar 10 Euro (sekitar Rp 164 ribu) per kilogram.

Margareta menggandeng 300 petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat, serta petani di empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Banyuwangi. Margareta rutin mendapat bibit dari Balitjestro di Kota Batu, Malang, kemudian dibagikan kepada para petani di lima kabupaten tadi.

Jeruk purut Indonesia memiliki dua keunggulan. Pertama, berkualitas tinggi. Di pasar dunia, jeruk purut Indonesia dikenal sebagai produk yang dibudidayakan secara natural. Bibit jeruk purut unggulan yang dikembangkan Balitjestro tahan penyakit dan karenanya bisa bisa mengurangi penggunaan pestisida.

Dengan begitu, cemaran pestisidanya selalu di bawah standar Maximum Residue Limits (MRL) yang ditetapkan Uni Eropa. Singkat kata, berkualitas dan aman masuk pasar Eropa. Kelebihan lain jeruk purut di Balitjestro adalah daya tahan kesegaran dan aromanya tinggi, sehingga kualitas buah tetap stabil sampai di negara importir.

"Kedua, kita juga diberkahi iklim yang luar biasa stabil dan tanah yang sangat subur," kata Margareta. Tanaman jeruk purut selalu berbuah tanpa mengenal musim. Artinya, pasokan selalu tersedia sepanjang tahun. Jeruk purut Indonesia mampu bersaing dengan jeruk purut dari Vietnam, Thailand, Maroko, dan Reunion Islan.

Baca juga:
Ayo Lindungi Jantung dan Tingkatkan Kekebalan dengan Jeruk Purut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya