Mirip tapi Tak Sama, Ini Beda Yakitori Khas Jepang dengan Sate Ayam Indonesia

Reporter

Antara

Jumat, 15 Oktober 2021 16:28 WIB

Yakitori, sate ayam ala Jepang. Pixabay/lens_sekai_no_hikari

TEMPO.CO, Jakarta - Yakitori merupakan salah satu santapan asal Jepang yang cukup popuer di Indonesia. Makanan dari daging ayam yang dibakar itu sering disebut sebagai sate ayam Jepang.

Namun, yakitori sedikit berbeda dengan sate yang biasa dikenal di Indonesia. Tak seperti sate yang sering disajikan bersama bumbu kacang atau kecap beserta lontong, yakitori umumnya jadi santapan yang lezat untuk menyesap minuman beralkohol seperti bir.

Chef Sapik Kamdani dari restoran spesialis yakitori Tori Hachi, Jakarta, menuturkan perbedaan mendasar antara yakitori dan sate adalah daging yang dipakai. "Kalau yakitori, semua bagian ayam bisa jadi semua menu, yang dibuang tulangnya saja. Ada menu kepala, sayap, dada sampai isiannya juga bisa," kata Sapik beberapa waktu lalu. Sate ayam umumnya menggunakan daging saja.

Perbedaan lainnya adalah yakitori umumnya memakai daging ayam segar dengan potongan yang lebih besar sehingga proses pembakarannya pun lebih lama. Dagingnya langsung dibakar tanpa melewati proses marinasi.

Berbeda dengan daging sate ayam di Indonesia yang biasanya diolesi bumbu sebelum dibakar. Jika ingin membuat yakitori bercita rasa asin, daging akan diberi garam sebelum matang. Sebaliknya, jika ingin yakitori bercita rasa manis, setelah matang yakitori baru diolesi dengan saus manis.

Advertising
Advertising

Menurut chef Sapil, yakitori paling enak dimakan saat masih panas. Jika dipanaskan ulang, yakitori masih enak tapi sudah berkurang sensasijuicy dari dagingnya.

Chef Sapik pun memberi kiat bila ingin membakar yakitori dengan kematangan yang tepat dengan daging masih juicy adalah dengan melihat apakah terlihat air atau minyak di permukaan daging yang dibakar. Jika ada, berarti daging yang dibakar masih juicy.

Supaya daging yang diolah yakitori masih juicy, chef Sapik menyarankan agar daging ayam yang diolah masih segar, bukan daging yang sudah dibekukan dalam waktu lama. Agar tidak bau amis, setelah dicuci segera bungkus rapat dengan plastik wrap, kemudian masukkan ke dalam chiller atau air es selama 15-30 menit. Keringkan kemudian daging siap dimasak.

Baca juga: 7 Varian Sate Khas Indonesia, Sate Klathak Sampai Sate Lilit, Mana Favoritmu?

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

14 jam lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

9 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

11 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

12 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

13 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

15 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

17 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

19 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

20 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya