Kuliner Papua, Pilih 2 Cara Menyantap Papeda: Versi Bubur atau Bungkus Daun

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 12 Oktober 2021 11:11 WIB

Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)

TEMPO.CO, Jakarta - Papeda merupakan kuliner khas Papua. Papeda berbahan pati sagu. Ada dua cara menyantap papeda bergantung pada suhunya, yakni papeda panas atau papeda bungkus yang sudah dingin.

Papeda panas sepintas mirip bubur. Cara membuatnya, pati sagu diberi perasan air jeruk nipis kemudian disiram dengan air mendidih. Papeda panas dinikmati dengan lauk ikan kuah kuning dan sayur tumisan daun pepaya.

Olahan lainnya adalah papeda bungkus. Papeda ini dibungkus menggunakan daun fotofe atau forofe, sejenis daun pisang-pisangan. Pembuatan papeda bungkus dengan mengambil papeda panas secukupnya kemudian dibungkus dengan daun fotofe. Selanjutnya diamkan beberapa saat hingga papeda dingin, baru dapat dinikmati.

Papeda bungkus dinikmati dengan lauk ikan mujair atau ikan louhan goreng. Kuliner Papua berupa papeda bungkus ini juga dapat dinimkati dengan lauk ikan mujair atau ikan louhan asap dengan sayur tumisan daun pepaya atau bunga pepaya.

Masyarakat Papua makan papeda beserta lauk pauknya. Foto: Hari Suroto

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, daun fotofe berbentuk seperti daun pisang berukuran kecil. Masyarakat Papua secara turun-temurun menggunakan daun ini untuk membungkus makanan. "Tanaman fotofe biasanya ada di kebun, di sela-sela tanaman umbi-umbian lainnya," kata Hari Suroto.

Pada 2010, Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura melakukan penanaman pohon jati di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Bibit tanaman jati ini didatangkan dari Jawa. Sekarang, pohon jati sudah berukuran besar dan masyarakat Kampung Abar membiarkan daunnya jatuh begitu saja.

Kuliner papeda Papua yang sudah dibungkus daun pisang beserta sayur tumis daun pepaya. Foto: Hari Suroto

Advertising
Advertising

Melihat bentuk daun jati yang lebar dan banyak, penduduk Kampung Abar kemudian mulai menggunakannya sebagai bungkus papeda. Mereka juga tahu kalau masyarakat suku Jawa umumnya menggunakan daun jati sebagai pembungkus nasi atau tempe.

Pada awalnya, mereka sempat ragu menggunakan daun jati sebagai bungkus papeda karena khawatir mengubah warna dan cita rasanya. Setelah dicoba, ternyata warna dan rasa papeda tetap sama.

Baca juga:
Papeda Termasuk Kuliner Tertua, Tradisi Memasaknya Sudah Ada Sejak Prasejarah

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

5 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

22 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya