Arab Saudi Beri Lampu Hijau Jemaah Umrah Indonesia, Siap-siap Karantina 5 Hari

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 9 Oktober 2021 18:08 WIB

Umat Muslim menjaga jarak saat melakukan umrah di Masjidil Haram setelah otoritas Saudi meringankan pembatasan untuk mencegah penularan penyakit Covid-19, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Ahad, 1 November 2020. Jemaah umrah dari Indonesia telah berangkat menuju Mekkah. Kantor Pers Saudi/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi memberikan lampu hijau untuk kedatangan jemaah umrah asal Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sinyalemen tersebut dalam tayangan di kanal YouTube Kementeruan Luar Negeri RI pada Sabtu sore, 9 Oktober 2021.

"Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui nota diplomatik Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta pada Jumat, 8 Oktober 2021 menyampaikan hal-hal sebagai berikut," kata Retno Marsudi. Kedutaan Arab Saudi di Indonesia telah mendapatkan informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Arab Saudi perihal pengaturan dimulainya kembali bagi jamaah umrah Indonesia.

"Komite khusus di Kerajaan Saudi Arabia sedang bekerja guna meminimalisir segala hambatan yang menghalangi kemungkinan tidak dapatnya jemaah umrah Indonesia untuk melakukan ibadah," kata Retno Marsudi. Di dalam nota diplomatik tersebut, dia melanjutkan, juga tercantum pembahasan tahap akhir soal syarat vaksinasi Covid-19 dan alur masuknya jemaah umrah asal Indonesia.

"Nota diplomatik juga berisi mempertimbangkan masa karantina selama lima hari bagi para jemaah umrah yang tidak memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan," kata Retno Marsudi. "Tentunya kabar baik ini akan kami tindak lanjuti denghan membahas secara detail mengenai teknis pelaksanaannya."

Retno Marsudi menambahkan, Kementerian Luar Negeri akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan pihak terkait di Kerajaan Arab Saudi, untuk membahas syarat dan teknis proses pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan menteri luar negeri Kerajaan Arab Saudi di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat, pada September 2021. Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan agar pemerintah Arab Saudi memperhatikan rekomendasi WHO dalam menentukan vaksin mana yang dapat digunakan untuk masuk ke Tanah Suci.

Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan jemaah yang sudah mendapatkan vaksinasi merek tertentu untuk masuk negaranya. Pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan jemaah yang sudah disuntik vaksin AstraZeneca, vaksin Pfizer, vaksin Moderna, dan vaksin Johnson & Johnson.

Syarat vaksinasi Covid-19 dari empat merek vaksin tersebut merupakan pengganti dari kebijakan wajib karantina selama 14 hari bagi jemaah umrah dan pendatang. Apabila jemaah belum mendapatkan empat jenis vaksin itu, maka mereka wajib disuntik salah satunya.

Sementara vaksin Sinovac dan vaksin Sinopharm yang digunakan di Indonesia tidak masuk dalam daftar. Padahal, WHO telah menerbitkan rekomendasi Emergency Usage Listing atau EUL yang memasukkan vaksin Sinovac dan vaksin Sinopharm dalam penggunaan darurat pandemi Covid-19.

Baca juga:
Kemenag Minta Calon Jemaah Umrah Segera Vaksinasi Covid-19

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

9 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

15 jam lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

17 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya