3 Calon Desa Wisata di Gunungsitoli Barat, Sumatera Utara, Launching Maret 2022

Sabtu, 9 Oktober 2021 17:24 WIB

Rumah adat Nias oma hada dan sangga tari di Desa Gada, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara. Dok. Camat Gunungsitoli Barat

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, sedang mengembangkan tiga desa wisata pada tahun ini. Camat Gunungsitoli Barat Arianto Zega mengatakan, tiga calon desa wisata itu ialah Desa Gada, Desa Lolomoyo Tuhemberua, dan Desa Tumori. Tiga desa ini punya potensi wisata berbeda.

Pengembangan desa wisata menjadi program unggulan kecamatan seluas 28,70 kilometer persegi di Pulau Nias itu. Tujuannya, melestarikan serta memanfaatkan potensi budaya dan alam ketiga desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Saya mohon pemerintah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat memperhatikan dan mendukung pengembangan desa-desa wisata ini agar bisa launching pada Maret 2022," kata Arianto kepada Tempo, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Desain besar pengembangan ketiga desa wisata tersebut dibuat oleh Perkumpulan Hiduplah Indonesia Raya atau Hidora dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desain besar diserahkan kepada anggota DPRD Sumatera Utara, Penyabar Nakhe dan anggota Komisi I DPRD Kota Gunungsitoli, Firman Zebua, lalu diserahkan kepada tiga kepala desa pada pertengahan September 2021. Pembiayaan pengembangan desa wisata ini berasal dari dana desa dan disokong penuh oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli dan parlemen setempat.

Menurut Arianto, di Desa Lolomoyo Tuhemberua terdapat Gunung Hilisale’u. Pemerintah kecamatan sudah mengantongi izin memanfaatkan 5 .000 hektare lahan gunung tersebut untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata buatan. Nantinya akan dibangun bumi perkemahan, taman bunga, menara pandang, spot swafoto atau selfie, dan rumah-tinggal atau homestay.

Rumah adat Nias di Desa Lolomoyo Tuhemberua, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Provinsi Sumatera Utara. Dok. Istimewa

Desa Tumori memiliki potensi wisata berupa atraksi kesenian dan sepuluh rumah adat Nias. Rumah adat Nias terbagi dua, yaitu omo sebua (dihuni kepala desa atau salawa dan kaum bangsawan) dan omo hada (dihuni penduduk biasa). Pengembangan Desa Tumori mengacu pada desa wisata adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Di sana nanti dibangun sanggar tari dan atraksi kesenian lain khas Nias.

Advertising
Advertising

Sedangkan Desa Gada mempunyai potensi wisata hutan lindung alami. Hutan lindung di Desa Gada ditumbuhi pohon-pohon endemik yang merupakan bahan baku pembuatan rumah adat Nias, yaitu kayu simalambuo, kayu berua, kayu duria, kayu amandraya, kayu bito, kayu gito lio, kayu bayo, dan kayu ohi.

Dalam desain besar wisata Desa Gada terdapat rencana pengembangan wisata arboretum area hutan. Di sana berlangsung proses penanaman, perawatan, hingga pengembangan tanaman bagi ilmu pengetahuan, pendidikan, keindahan, dan peragaan. Dalam arboretum terdapat tanaman obat-obat tradisional, maupun sebagai area konservasi untuk pohon endemik yang menjadi bahan utama pembangunan rumah adat Nias, ditambah jalur trekking, jembatan antarpohon atau canopy trail, rumah pohon, dan lain-lain.

Selain hutan, Desa Gada mempunyai megalitikum Saita Goroba dan Sungai Mola. Bebatuan di sungai ini unik. Dari formasi geologi Gomo yang berumur sekitar 5 juta tahun, berupa endapan longsoran sedimen laut dalam berupa selang-seling lempung, pasir, dan napal, serta fosil globigerina. Sebab itu, di desa ini akan dikembangkan wisata geopark.

Sungai Mola mempunyai susunan batu dari formasi geologi Gomo yang diperkirakan berusia 5 juta tahun. Dok. Camat Gunungsitoli Barat

Desa Gada juga masih mempunyai dua rumah adat Nias sehingga pemerintah desa setempat mengembangkan sanggar tari. Para remaja dan pemuda berlatih menari, sama dengan di Desa Tumori. Masyarakat melestarikan dua rumah adat itu sebagai pusat aktivitas budaya, museum budaya desa, rumah-tinggal, dan kafe kuliner lokal khas Desa Gada. Kuliner lokal di sana, antara lain fale/binogo (daging/ikan asin) dicampur parutan kelapa yang dibungkus daun damo.

Arianto mengatakan, masyarakat kini membutuhkan pelatihan agar siap menerima tamu. "Termasuk pelatihan UMKM supaya komoditas desa, seperti pisang punya nilai tambah," katanya.

Penyabar Nakhe mendukung penuh program pengembangan desa wisata di Kecamatan Gunungsitoli Barat ini. Anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan itu berjanji mengawal penuh proses riset, kajian, perencanaan, dan perancangan desain tiga desa wisata tadi. "Kami akan mengawal sampai tuntas dan berupaya agar mendapat dukungan dari pemerintah," katanya.

Baca juga:
5 Keistimewaan Rumah Adat Toraja, Bukan Sekadar Rumah Biasa

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

15 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

16 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

19 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

19 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

19 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya