Wisata ke Pedalaman Papua Tetap Bisa Akses Internet Sepuasnya Rp 50 Ribu

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 7 September 2021 11:03 WIB

Ilustrasi sinyal radio cepat. Kredit: Danielle Futselaar/SETI Institute

TEMPO.CO, Jakarta - Luas wilayah dan kondisi geografis di Papua dan Papua Barat menjadi penyebab utama akses jaringan telepon seluler tidak merata. Stasiun pemancar telepon seluler hanya tersedia di perkotaan atau sekitar ibu kota kabupaten.

Stasiun pemancar atau tower telepon seluler juga umumnya berdiri di destinasi wisata yang sudah populer, seperti Raja Ampat. Stasiun pemancar sulit dijumpai di daerah pedalaman atau wilayah yang jauh dari ibu kota kabupaten.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan walaupun di suatu distrik terdapat tower telepon seluler, bukan berarti mudah mendapatkan akses internet. "Karena itu hanya tower telepon 2G saja," kata Hari Suroto kepada Tempo, Selasa 7 September 2021.

Contohnya di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, jaringan 2G ada, tetapi tiada akses internet. Di wilayah Papua dan Papua Barat, internet atau jaringan telepon seluler 4G hanya tersedia di perkotaan dan ibu kota kabupaten.

Kendati tiada tower telepon selular di sebagian besar wilayah Papua dan Papua Barat, wisatawan jangan khawatir sama sekali tak terhubung ke dunia luar lewat Internet. Sebab ada cara lain untuk tetap terkoneksi ke internet dan menggunakan berbagai aplikasi berbasis daring, seperti aplikasi pesan instan WhatsApp, email, dan peramban. Caranya, menggunakan layanan internet satelit.

Jaringan internet satelit di Kampung Goras, Fakfak, Papua. Foto: Hari Suroto

Advertising
Advertising

Hari Suroto mengatakan internet satelit seperti oase di pedalaman Papua. Teknologi ini sangat membantu penduduk pedalaman dalam berkomunikasi. "Internet satelit biasanya disewakan per jam dengan membeli voucher," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Tarif akses internet satelit Rp 15 ribu per jam. Jika membayar Rp 50 ribu bisa memanfaatkan koneksi internet sepuasnya selama empat jam. Layanan internet satelit salah satunya digunakan di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang, Papua.

Distrik ini dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik di Papua. Akses transportasi menuju Distrik Okbibab hanya dapat dilakukan dengan pesawat kecil. Tiada jaringan telepon seluler di sana. Namun internet satelit memungkinkan para petani terhubung dengan pembeli kopi di Jayapura dan daerah lain. Mereka umumnya berkomunikasi dengan WhatsApp atau Messenger.

Contoh lain di Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Tiada tower telepon seluler di sana. Masyarakat yang ingin berkomunikasi dengan sambungan seluler 2G harus naik ke atas bukit di tengah hutan. Setelah ada internet satelitr, penduduk Kampung Goras mudah berkomunikasi dengan masyarakat di luar wilayahnya.

Penduduk Fakfak Papua memanfaatkan akses internet satelit untuk berkomunikasi. Foto: Hari Suroto

Dua tantangan dalam memanfaatkan internet satelit adalah cuaca dan sumber energi. "Jika sedang hujan petir, maka internet satelit dipadamkan dulu," kata Hari Suroto. Pengoperasian internet satelit juga bergantung pada generator listrik.

Di pedalaman Papua, generator listrik hanya bekerja selama enam jam, mulai pukul 18.00 petang sampai 24.00. Kinerja generator listrik tergantung pada ketersediaan bahan bakar. Pada beberapa wilayah, internet satelit menggunakan energi matahari atau solar sel. Namun pasokannya juga tergantung dari ketersediaan sinar matahari. Apabila cuaca mendung, maka energi listrik yang tersimpan sangat sedikit.

Baca juga:
Uniknya Berhitung Ala Suku Bauzi Papua, Panjang Menyebut Angka 16

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

12 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

17 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya