Petarung Peresean Rindu Saling Serang, Hercules Vs Legong Akhirnya Berhadapan

Rabu, 18 Agustus 2021 21:13 WIB

Tradisi peresean dari Sasak, Lombok, NTB. Dok. Chubs

TEMPO.CO, Lombok - Sudah 1,5 tahun terakhir selama pandemi Covid-19 tiada lagi pentas adu ketangkasan antar-petarung dalam pentas peresean atau perisaian di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Biasanya, pentas ini berlangsung untuk memeriahkan berbagai acara di Lombok. Akibatnya, para petarung rindu saling menyerang, masyarakat, dan wisatawan ingin kembali menyaksikan laga mereka.

Sebagai pengobat rindu, seorang pekerja kreatif bernama Rangga Ardhani atau Amaq Serudin menggelar peresean pada Selasa sore, 17 Agustus 2021. Dia bersiap dengan kamera dan koneksi internet untuk menyiarkan secara langsung pertarungan antara Hercules dengan Legong di tengah pematang sawah.

"Ada streaming peresean. Obati rindu pada permainan peresean,'' kata Rangga yang berasal dari Janapria, Lombok Tengah, NTB. Tentu saja tidak ada penduduk sekitar dan wisatawan yang menyaksikan pertarungan antara Hercules dengan Legong. Dia menayangkan pentas peresean lewat daring demi menghindari kerumunan.

Rangga menyiapkan arena bertarung di tengah persawahan Dusun Rungkang, Desa Merembu, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Ada empat pepadu atau petarung yang akan berlaga. Dua di antaranya adalah Subandi, 20 tahun, alias Legong Merembu dengan Agus Sugandi alias Agus Hercules, 29 tahun.

Para petarung tradisi peresean dari Sasak, Lombok, NTB. Dok. Chubs

Subandi adalah tamatan Madrasah Aliyah Babussalam. Dia biasa dipanggil Legong Merembu karena mampu ngecok atau ngibing. Artinya, gerakan atau tariannya saat bertarung seperti penari Bali. Sedangkan Agus Sugandi adalah tamatan SMK jurusan otomotif yang kini bekerja sebagai satpam BPR Syariah PNM Patuh Beramal. Dia dipanggil Agus Hercules karena memiliki badan yang besar dan kekar seperti Hercules.

Advertising
Advertising

Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai ende (tameng dari kulit kerbau yang tebal dan keras). Peresean merupakan salah satu seni bela diri atau adu ketangkasan para pemuda Sasak. Perisaian merupakan salah satu warisan nenek moyang suku Sasak yang hingga kini masih lestari.

Saat berlaga, masing-masing petarung melakukan gerakan ngecok atau ngibing untuk menenangkan diri sekaligus memancing penonton untuk memberikan dukungan. Gerakan-gerakan ini juga dapat merusak konsentrasi lawan. Penentuan menang kalahnya seorang petarung dihitung dari hasil pemukulan yang mengenai tubuh lawan. Permainan ini berlangung sebanyak empat ronde.

Legong Merembu mengatakan, paling asyik jika bertemu petarung yang benar-benar baru bertemu. Biasanya para pemain akan saling mempelajari jurus masing-masing, misalkan teknik kuda-kuda, pukulan, dan bertahan. "Kami biasanya saling melempar senyum untuk menguasai situasi," katanya.

Seorang pekerja kreatif, Rangga Ardhani atau Amaq Serudin membuat siaran langsung tradisi pentas peresean pada Selasa, 17 Agustus 2021. Dok. Chubs

Setiap petarung, menurut Legong, jangan melihat lawan dari usianya. Musababnya, dia pernah bermain dengan seorang lelaki berusia 70 tahun dan pada akhirnya takluk. Pria tua itu memiliki pengalaman bertarung dan lihai dalam memainkan rotan beserta tamengnya. "Saya sampai terkena 15 kali pukulan," ujarnya sambil tertawa.

Sebelum pandemi Covid-19, Legong dan Hercules kerap menampilkan peresean di berbagai acara. Perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus adalah agenda tahunan yang tak pernah luput. Pentas peresean biasanya berlangsung di Janapria Lombok Tengah, Sesela/Jatisela Lombok Barat, Darek Praya Barat, dan Lingsar Lombok Barat.

Setiap petarung mendapatkan bayaran hingga Rp 1,5 juta untuk satu kali tampil di pentas peresean. Ini belum termasuk uang saweran dari penonton karena asyik menikmati pertarungan. Uang saweran dibagi rata kepada kedua petarung. Selama live streaming kemarin, Rangga juga membuka saweran dari penonton.

Sebelum menggagas siaran langsung pentas peresean, Rangga bekerja sebagai vendor penyedia perlengkapan acara atau event organizer di NTB. Selama pandemi ini, dia kehilangan pekerjaan. Hingga muncul ide menyiarkan secara langsung pertarungan tradisional Sasak, Hercules Vs Legong.

Baca juga:
Peresean, Tari Perang dari Desa Sade

Berita terkait

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

21 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

22 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

23 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya