Taman Suranadi Lombok Barat NTB, Destinasi Wisata Air Suci dan Arsitektur Bali

Sabtu, 14 Agustus 2021 09:33 WIB

Taman Suranadi di Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat

TEMPO.CO, Mataram - Taman Suranadi merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya 17 kilometer ke arah timur Kota Mataram. Objek wisata konservasi ini pernah terdampak gempa bumi pada 2018.

Suranadi yang berasal dari bahasa Sanskerta. Sura berarti suci dan Nadi adalah air. Taman ini kental dengan arsitektur Bali. Di Taman Suranadi terdapat pura dan aneka jejak kebudayaan Hindu kerajaan Bali. Sebelum pandemi Covid-19, banyak wisatawan dari Bali yang datang ke sana untuk berdoa di sumber air suci Pancaka Tirta.

Kepala Desa Suranadi, Nyoman Adwisana, 56 tahun, mengatakan di desanya terdapat delapan taman wisata. "Kami punya potensi pertanian, perkebunan, dan wisata," katanya pada Kamis, 12 Agustus 2021. Daerah itu menghasilkan rambutan, manggis, nangka, dan durian. Menurut Adwisana, terdapat sepuluh destinasi wisata baru yang akan dibangun. Beberapa di antaranya sekaligus menjadi tempat jual beli tanaman hias.

Warga Desa Suranadi, Komang Rasta, 43 tahun, mendirikan Taman Impian Suranadi pada Januari 2019. Dia membuka wisata edukasi dengan menanam 300 jenis tanaman di atas lahan seluas satu hektare milik keluarga. "Taman Impian Suranadi ini punya seratus jenis tanaman," katanya pada Jumat sore, 13 Agustus 2021. Beberapa tanaman itu adalah manggis, rambutan, dan durian.

Taman Suranadi di Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat

Warga Desa Suranadi lainnya, Gusti Lanang Tusan, 47 tahun, juga berkutat di bidang agrowisata. Alumnus Fakultas Ekonomi Unverstias Mataram ini membuka Taman Bunga Suranadi di atas lahan keluarga seluas 1,5 hektare. Dia berinvestasi sebesar Rp 3 miliar untuk membangun kolam renang, area outbound, dan arung jeram untuk anak-anak. Dia memanfaatkan aliran Sungai Pembersihan yang tidak terlalu ekstrem. "Akhir tahun ini wahana kolam renang sudah bisa digunakan," ucapnya.

Advertising
Advertising

Penduduk Desa Suranadi tergerak berusaha di bidang agrowisata atas dorongan Forum Pariwisata Suranadi Mandiri yang dibentuk oleh pemilik Perama Tour and Travel. I Gede Perama Yogja. "Kami pernah diajak melihat daerah lain yang sukses mengembangkan wisata agro," kata Komang Rasta.

I Gede Perama Yogja juga punya destinasi wisata agro bernama Taman Bunga Perama Ning Puspa. Di atas lahan seluas 25 are itu tersedia penginapan, restoran, spot selfie, dan taman dengan aneka bunga. "Saya mendorong masyarakat mengelola lahan supaya lebih produktif," kata Perama seraya menyebutkan ada 52 kepala keluarga yang mengikuti jejaknya. Selain melayani wisatawan, pengelola Taman Bunga Perama Ning Puspa juga memasok bunga Aglonema (Sri Rejeki), Miana, Puring, Daun Keladi, ke pasar.

Baca juga:
Contoh Resepsi Pernikahan di Hotel Senggigi Lombok yang Sesuai Aturan PPKM

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

20 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya