Pendapatan Hilang Akibat Pandemi, Lahan Kawasan Wisata Gunung Kuniran Dijual

Reporter

Antara

Jumat, 30 Juli 2021 09:09 WIB

Pelaku wisata Gunung Kuniran di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, kibarkan bendera putih. (Foto ANTARA/HO- Rifki Ali 666)

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 telah membuat kawasan wisata Gunung Kuniran di Dusun Pandu, Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta kehilangan kunjungan wisatawan.Tak pelak hal itu membuat nihilnya pemasukan sehingga pengelola memutuskan untuk menjual lahan di kawasan itu.

Pemilik objek wisata Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo mengatakan ia berencana menjual sebagian lahan yang telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) itu. Luas totalnya 2,8 hektare.

"Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat," kata Rahmat, Kamis, 29 Juli 2021.

Jika pembeli hendak membeli seluruh lahan, ia mensyaratkan investor harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran. Selama ini, menurut Rahmat, masyarakat berkontribusi terhadap kemajuan objek wisata Gunung Kuniran.

Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang. "Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," kata Rahmat.

Kawasan wisata Gunung Kuniran sudah beroperasi sejak 2018. Menurut Rahmat, sudah cukup banyak wisatawan yang mengetahui objek wisata itu.

Di sana, wisatawan bisa menikmati keindahan alam sambil menyantap kuliner atau kopi. Ada juga spot foto dan atraksi outbound.

Namun, kata Rahmat, Gunung Kuniran sebenarnya belum utuh menjadi sebuah destinasi wisata. "Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan hal tersebut sudah ranah pengelola dan pemilik lahan. Terlebih, lahan wisata Gunung Kuniran juga dimiliki secara pribadi.

Meski begitu, Joko berharap pengembangannya bisa berlanjut dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sebab, kawasan wisata Gunung Kuniran memiliki prospek yang cukup bagus dan memiliki ciri khas tersendiri. "Sebenarnya kami berharap dilanjutkan siapapun yang membelinya nanti," ujarnya.

Baca juga: Kawasan Kumuh di Lhokseumawe Ini Kini Berubah Jadi Destinasi Wisata

Berita terkait

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

20 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

23 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

15 Maret 2024

97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

28 Februari 2024

Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok

Baca Selengkapnya

15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

12 Februari 2024

15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park.

Baca Selengkapnya

Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

11 Februari 2024

Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

Di Kota Kinabalu banyak destinasi wisata alam yang menantang sekaligus menawarkan keindahan alam dan memberikan pengalaman yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

31 Januari 2024

Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

Sebagai kawasan destinasi wisata, akses jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY menjadi kebutuhan vital.

Baca Selengkapnya

Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

29 Januari 2024

Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

Saat kampanye akbar di Kulon Progo, Ganjar bertanya kepada salah seorang ibu: Pilih sekolah gratis atau makan gratis? Ini jawabannya.

Baca Selengkapnya

Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

28 Januari 2024

Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

Di negara hukum, ujar Yenny Wahid yang hadir dalam kampanye Ganjar-Mahfud, tidak ada yang boleh diistimewakan.

Baca Selengkapnya

Berpotensi Membahayakan, Yogyakarta Gencar Pangkas Pohon Tua di Kawasan Wisata

18 Januari 2024

Berpotensi Membahayakan, Yogyakarta Gencar Pangkas Pohon Tua di Kawasan Wisata

Pemangkasan difokuskan pada pohon-pohon tua, seperti yang banyak terdapat di kawasan heritage Kotabaru juga alun-alun Keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya