Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Reporter

Antara

Kamis, 29 Juli 2021 06:36 WIB

Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melanjutkan pekerjaan proyek penataan sarana dan prasana wisata alam di lembah Loh Buaya, Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Saat ini, progresnya disebut sudah mencapai 94,17 persen.

"Penataan sarana dan prasarana wisata alam di lembah Loh Buaya per 23 Juli 2021 sudah mencapai 94,17 persen," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara, Rabu, 28 Juli 2021.

Penataan sarana dan prasarana di Loh Buaya itu terdiri dari pembangunan Dermaga Loh Buaya, pengaman pantai, elevated deck, pusat informasi dan pondok ranger/peneliti/pemandu. Semua fasilitas itu akan dibangun di lokasi lama.

Adapun lokasi itu masuk area ruang publik di zona pemanfaatan areal seluas 1,3 hektare. Pembangunan sarana dan prasarana di lembah Loh Buaya itu sebelumnya sudah mendapat izin lingkungan pada 4 September 2020 dan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 16 Tahun 2020 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup.

Pembangunan di salah satu pulau habitat Komodo itu sebelumnya sempat menjadi polemik. Sebelumnya beredar kabar akan ada pembangunan 'Jurasic Park' di sana dan dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan komodo. Bahkan sempat viral sebuah foto yang menunjukkan seekor komodo seolah sedang menghadang truk proyek.

Advertising
Advertising

Lukita telah membantah adanya proyek tersebut. Ia menjelaskan bahwa oembangunan di Pulau Rinca adalah penataan sarana dan prasarana wisata yang sekarang masih berjalan. Pengelola pun mengambil kebijakan untuk menutup sementara aktivitas wisata di Pulau Rinca demi kelancaran pembangunan.

Namun, menurut Lukita, penataan sarana dan prasarana tersebut tidak bisa selesai tepat waktu karena terkendala di lapangan. Misalnya, kalau ada komodo yang lewat atau berada di sekitar lokasi penataan, maka semua aktivitas harus dihentikan sementara sampai komodo meninggalkan lokasi.

"Jadi kalau ada komodo di area sekitar lokasi, maka petugas menghentikan aktivitas. Ini dilakukan hampir setiap hari, karena kami harus tetap menjaga keberadaan komodo," kata Lukita.

Sebanyak 5 sampai 10 orang ranger per hari ditugaskan untuk mengamankan komodo dan pekerja selama proses pembangunan sarana dan prasarana di Loh Buaya, Pulau Rinca.

Baca juga: Penataan di Pulau Rinca, Kelak Wisatawan Tak Bisa Berdekatan Lagi dengan Komodo

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

8 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

33 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

43 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

52 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

WNA Cina Tewas di Pink Beach Labuan Bajo, Abaikan Larangan Snorkeling

11 Februari 2024

WNA Cina Tewas di Pink Beach Labuan Bajo, Abaikan Larangan Snorkeling

Seorang wisatawan asal Cina meninggal karena kelelahan. Diduga abaikan larangan snorkeling dari pemandu wisata

Baca Selengkapnya

Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

6 Februari 2024

Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

Pink Beach di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, NTT menjadi satu dari 20 pantai terbaik di dunia versi Lonely Planet. Berikut rutenya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Parapuar, Paket Lengkap Destinasi Wisata Baru di Labuan Bajo

25 Januari 2024

Mengenal Parapuar, Paket Lengkap Destinasi Wisata Baru di Labuan Bajo

Parapuar merupakan bagian integral dari Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Baca Selengkapnya

5 Hotel Mewah akan Buka 2024, dari Labuan Bajo hingga Osaka Jepang

22 Januari 2024

5 Hotel Mewah akan Buka 2024, dari Labuan Bajo hingga Osaka Jepang

Hotel-hotel mewah ini hadir di tempat wisata yang populer di dunia, termasuk Labuan Bajo Nusan Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

32 Tahun Lalu UNESCO Tetapkan 4 Situs Warisan Dunia dari Indonesia, Termasuk Candi Borobudur

13 Desember 2023

32 Tahun Lalu UNESCO Tetapkan 4 Situs Warisan Dunia dari Indonesia, Termasuk Candi Borobudur

UNESCO tetapkan 4 Situs Warisan Dunia pada Sidang Konferensi Warisan Dunia yang ke-15 di Carthage, Tunisia. Termasuk Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya