Jika Kondisi Normal, Pasti Ada Perayaan Idul Adha Grebeg Besar di Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Juli 2021 14:06 WIB

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan keluar dari keraton saat Grebeg Besar 1440 H di Keraton Yogyakarta, Senin 12 Agustus 2019. Pada acara guna memeriahkan Idul Adha 1440 H tersebut, keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan yang dibagikan di Masjid Gede Kauman, Pakualaman dan Kepatihan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta – Kalau saja kondisi normal, tak ada pandemi Covid-19 dan PPKM Dariurat, perayaan Idul Adha di Yogyakarta selalu meriah. Memperingati Idul Adha dilakukan dengan menggelar gunungan Grebeg Besar oleh Keraton Yogyakarta. Namun, untuk Idul Adha kali ini, tepatnya pada 20 Juli 2021 pelaksanaan tradisi Grebeg Besar ditiadakan guna mencegah penyebaran COVID-19. Lantas, apa itu sebenarnya tradisi Grebeg Besar dan bagaimana pelaksanaanya?

Sebagaimana dikutip dari Jurnal ASPIKOM edisi 2018, Grebeg Besar merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa guna memperingati hari besar Islam, yaitu Idul Adha. Untuk ritual Grebeg Besar di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta, terdapat penyembelihan hewan kurban di Masjid Gede yang dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah. Bulan Dzulhijah memiliki makna sasi besar sebagaimana digambarkan dalam Kalender Jawa Islam. Hal ini lah yang kemudian menjadi penyebutan Grebeg Idul Adha sebagai Grebeg Besar.

Dalam tradisi ini, biasanya terdapat kegiatan mengarak gunungan berbentuk segitiga. Gunungan ini berisi tumpukan makanan yang terdiri atas bebagai macam, mulai dari sayuran, buah-buahan hingga hasil bumi. Olahan ketan menjadi makanan paling ikonik dan utama dalam tradisi arak-arakan ini. Ketan dianggap sebagai lambang perekat antara hubungan raja dan rakyatnya agar semakin harmonis dan erat sebagaimana sifat ketan yang lengket.

Mengutip Jurnal Sejarah Budaya, edisi 2009, apabila pelaksanaan Grebeg Besar bersamaan dengan Tahun Dal yang jatuh setiap delapan tahun sekali (satu windu), perayaan Grebeg Besar akan dilaksanakan secara istmewa, yakni berupa penambahan satu gunungan yakni Gunung Bromo atau kutuq dengan puncak yang terdapat asap dan api.

Upacara Grebeg atau yang juga dikenal dengan nama Garebeg dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam setahun, tepatnya saat hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitru (Syawal), Idul Adha (Besar), dan Maulud Nabi.P elaksanaan Grebeg selain sebagai bentuk syukur atas kenikmatan yang diberikan oleh Sang Kuasa, juga digunakan untuk memperoleh keselamatan bersama.

Advertising
Advertising

Dikutip dari berbagai sumber, proses Grebeg Besar diawali dengan pawai para prajurit perang Keraton Yogyakarta atau disebut sebagai prajurit bregada yang terdiri atas sepuluh satuan. Pasukan bregada memakai seragam yang berbeda-beda kemudian keluar dari Keraton guna mengiringi gunungan untuk di arak ke beberapa titik terdekat Keraton, seperti Alun-Alun Yogyakarta, Kantor Gubernur, dan Kadipaten Pakualaman. Setelah melakukan prosesi serah terima dan doa, isi gunungan diperebutkan atau disebut dengan ngrayah oleh warga karena dipercaya isi gunungan dapat membawa berkah.

Di Yogyakarta, ritual dalam Grebeg Besar ini merupakan bentuk komunikasi ritual milik masyarakat dalam Keraton Yogyakarta, Asimilasi antara agama dan budaya yang tercermin dalam pelaksanan upacara Grebeg Besar sejatinya dibawa oleh Sultan Hamengkubowono 1. Kondisi ini tak mengherankan tradisi Grebeg Besar sangat kental dengan islam karena Keraton Yogyakarta telah menyelipkan agama Islam dalam sendi kehidupan Keraton.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Hari Raya Idul Adha Tahun ini Tiada Grebeg Besar di Yogyakarta

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

6 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

13 jam lalu

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

Bank Muamalat menghadirkan pembelian hewan kurban secara daring melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Kurban Online.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

17 jam lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

23 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

23 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

1 hari lalu

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya