Cara Yogyakarta Hidupi Pelaku Kuliner Tetap Punya Rezeki di Masa PPKM Darurat

Jumat, 16 Juli 2021 22:49 WIB

Kuliner di luar Pasar Beringharjo yang Agustus ini mulai merasakan dagangannya kembali ramai pengunjung. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaku usaha kuliner menjadi salah satu sektor penunjang wisata yang paling terdampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Kota Yogyakarta.

Meski masuk sektor esensial dan bisa tetap beroperasi tanpa makan minum di tempat, namun sebagian pelaku usaha itu memilih tutup lapak daripada harus merugi karena ada penyekatan di dalam perkotaan Yogya. Tak terkecuali pelaku usaha kuliner rumahan, yang selama ini memasok paket-paket makanan ke berbagai event dan acara acara yang digelar kalangan swasta maupun pemerintah.

Dengan tak diperbolehkannya event atau kegiatan kerumunan saat PPKM Darurat, praktis usaha ini ikut mati. Namun Yogyakarta punya cara agar para pelaku usaha itu tetap berpenghasilan.

"Saat PPKM Darurat ini, pelaku industri kuliner rumahan itu tetap kami gerakkan dengan cara bertanggungjawab menyediakan paket makanan bagi warga yang sedang isolasi mandiri," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Jumat, 16 Juli 2021.

Heroe mengatakan Yogyakarta memiliki program bernama Gandeng-Gendong yang selama ini menjadi wadah untuk binaan para pelaku UMKM, khususnya sektor kuliner. Sebelum ada pembatasan seketat PPKM Darurat ini, para pelaku sektor kuliner itu kerap melayani pesanan makanan dari rapat dan berbagai event yang digelar.

Advertising
Advertising

Nah, saat pandemi makin meluas ini, ratusan pelaku usaha kuliner dalam komunitas Gandeng Gendong yang tersebar di seluruh kecamatan ini dialihkan melayani para pasien Covid-19 yang isolasi mandiri, baik di shelter pemerintah atau rumahnya. Sebab, Pemerintah Kota Yogya sendiri telah mengalokasikan anggaran makanan dan vitamin untuk para warga yang isolasi itu.

"Jadi warga yang isolasi itu dapat bantuan makan tiga kali sehari yang disiapkan oleh pelaku kuliner ini. Jadi selain warga terpapar dibantu, ekonomi pelaku kuliner ini bisa tetap bergerak," kata Heroe.

Tak hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Kelompok warga yang menginginkan layanan kuliner dari komunitas Gandeng Gendong ini juga bisa memesankan bagi kerabat atau tetangganya yang isolasi mandiri.

"Kami juga punya komunitas bernama Nglarisi, kelompok ini akan membeli produk dari komunitas pelaku usaha yang menjual kebutuhan sehari-hari melalui e-warung (warung online)," kata Heroe.

E-warung ini kumpulan pedagang kebutuhan sehari-hari yang merupakan penerima bantuan sosial dan mendapatkan supply produk dari kampung sayur di setiap kelurahan Kota Yogyakarta.

Sementara itu, kalangan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro sendiri meminta pemerintah tak terlalu lama memberlakukan PPKM Darurat. Sebab, semakin lama kebijakan itu diberlakukan, para pedagang semakin terbebani tingginya kebutuhan hidup akibat tak bisa mencari rejeki karena kawasan Malioboro ditutup 24 jam.

"Kami meminta agar kebijakan PPKM Darurat ini dievaluasi dari hari ke hari. Karena secara ekonomi, berdampak besar bagi nasib keluarga PKL dan pelaku ekonomi kecil," kata Presidium PKL Malioboro Sujarwo.

Baca juga: 5 Pasar Favorit Wisatawan di Yogyakarta Tutup Selama PPKM Darurat

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

10 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

14 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya