Wisatawan Nekat Nongkrong, Yogyakarta Tutup Akses dan Gelapkan Malioboro

Senin, 5 Juli 2021 16:48 WIB

Wali Kota Yogyakarya Haryadi Suyuti saat memantau kawasan Malioboro yang ditutup aksesnya dan dimatikan lampu tamannya mulai Ahad, 4 Juli 2021. Dok.Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mulai keras menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat hari kedua, Ahad, 4 Juli 2021. Pemerintah mulai memberlakukan penutupan akses ke kawasan pusat wisata Malioboro dan mematikan seluruh lampu taman di kawasan itu mulai pukul 20.00 WIB.

Petugas-petugas Satuan Polisi Pamong Praja bersama kepolisian juga disiagakan, baik di ujung masuk jalan hingga bagian tengah. “Kami minta masyarakat dan wisatawan patuh, tidak nongkrong dan melakukan kegiatan yang tidak perlu untuk mencegah penularan kasus Covid-19 meluas,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin, 5 Juli 2021.

Pemerintah Kota Yogya rencananya akan terus mematikan seluruh lampu taman di Malioboro setiap hari selama masa PPKM Darurat. Kebijakan lebih ketat untuk Malioboro itu diambil karena hasil evaluasi PPKM Darurat hari pertama menunjukkan masih banyak ditemukan warga dan wisatawan tetap nongkrong di kawasan itu padahal seluruh mal tutup dan tak ada PKL berjualan.

Dengan pengetatan itu, suasana Malioboro yang selama ini terang benderang, riuh dan seolah tak pernah tidur kini tiba-tiba menjadi gelap, sunyi tanpa lalu lalang kendaraan dan wisatawan serta pedagang kaki lima dengan aktivitasnya. "Untuk saat ini memang baru Malioboro yang kami tutup dan matikan seluruh lampu tamannya setiap malam, untuk titik lain kami melihat perkembangan kondisi,” kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu.

Heroe memastikan jika masih ada titik kumpul orang di luar Malioboro, pihaknya akan menerapkan kebijakan serupa dengan Malioboro. “Akan kami tertibkan juga dengan tutup aksesnya dan matikan lampu di kawasan itu dan menempatkan petugas untuk patroli,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dengan penutupan dan pembatasan akses di Malioboro itu, Heroe mengatakan hal itu menjadi simbol bahwa semua kawasan di Kota Yogya harus patuh aturan PPKM Darurat. “Tempat-tempat lainnya juga kami lakukan operasi, patroli dan penertiban,” kata dia.

Pada hari kedua PPKM Darurat, jalanan di pusat Kota Yogyakarta seperti Jalan Margo Utomo, Jalan Solo, Jalan Kusumanegara hingga Jalan Jenderal Soedirman yang biasanya padat kendaraan kini amat lengang.

Heroe mengatakan saat ini untuk membatasi kedatangan warga luar Yogya, mereka diwajibkan menunjukkan kartu vaksinasi, antigen/PCR yang berlaku, KTP dan menjelaskan tujuannya. Setiap orang akan diperiksa petugas secara acak saat penyekatan dalam kota diberlakukan.

Wali Kota Yogya Haryadi Suyuti mengatakan untuk membatasi mobilitas masyarakat, Pemkot Yogyakarta juga telah melakukan penyekatan sejumlah jalan. Penyekatan itu mulai seperti di Jalan Solo, Jalan Magelang, dan barat Wirobrajan, Jalan Parangtritis dan Gedongkuning.

Selain itu, kantong-kantong parkir yang dikelola pemerintah tak diizinkan beroperasi. Bus-bus pariwisata pun tak diizinkan untuk masuk ke Kota Yogyakarta. "Selama 17 hari ke depan lebih baik warga di rumah saja. Kita semua tekan penularan kasus,” kata Haryadi.

Baca juga: PPKM Darurat, Ratusan Wisatawan Nekat Masuk Pantai Gunungkidul Yogyakarta

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

4 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

15 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

20 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

20 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya