Kiat Baru Saung Angklung Udjo Bertahan di Masa Pandemi

Jumat, 25 Juni 2021 19:49 WIB

Pekerja membersihkan lantai aula pertunjukan di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat, Ahad, 24 Januari 2021. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Bandung - Pandemi Covid-19 menyurutkan jumlah pengunjung lokasi wisata budaya Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka, Kota Bandung. Pimpinan Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat mengatakan pihaknya kemudian merancang daftar produk unggulan demi bisa bertahan.

“Kami bikin performance edukasi (angklung) secara virtual,” kata Taufik lewat daring, Kamis, 24 Juni 2021.

Tayangan itu dirancang sesuai segmentasi seperti untuk kalangan anak usia dini, pelajar dan umum. Menurut Taufik, proses penggarapan tayangan yang sedang berlangsung itu tidak mudah karena harus tepat sesuai target kalangan.

“Selain itu ada program sejuta angklung, sebuah upaya agar angklung masuk ke sekolah-sekolah,” kata Taufik. Dalam kondisi pandemi sekarang ini, bermain angklung bisa diajarkan secara virtual.

Rencana lain, yaitu merintis pembangunan museum hidup di Saung Angklung Udjo. “Agar bisa jadi muatan wajib bagi pendidik dan pelajar untuk mengenal angklung lebih jauh,” kata Taufik.

Advertising
Advertising

Angklung yang dinobatkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda untuk kemanusiaan, diharapkan Taufik tidak sekedar menjadi alat musik. Seperti di Jepang, kata dia, angklung berguna untuk pendidikan, karakter, menumbuhkan tenggang rasa, kebersamaan dan harmoni dalam satu komando. “Angklung juga bisa menjadi alat terapi bagi korban tsunami atau pasien,” ujarnya.

Kondisi Saung Angklung Udjo selama pandemi menjadi sepi kegiatan dan pengunjung. Dari biasanya hingga mencapai 2.000 orang per hari, kedatangan sepasang atau keluarga kecil dalam sebulan pun sulit.

Dampaknya, menurut Taufik, sekitar 2.000 orang yang terkait dengan ekosistem wisata budaya itu ikut terimbas. “400 orang pemain yang main ceria sekarang mereka tinggal di rumah dan banyak yang stres,” ujarnya.

Saung Angklung Udjo biasanya secara rutin menawarkan pertunjukan dan hiburan musik angklung. Para pemain musik dan penarinya dari usia bocah hingga remaja dan sebagian orang dewasa. Mereka juga mengajak pengunjung untuk belajar dan bermain musik angklung bersama.

Selain itu, ada kelompok pengrajin yang membuat angklung untuk dijual di toko oleh-oleh Saung Angklung Udjo. “Selama masa pandemi kondisi prihatin tapi tidak menyerah,” ujar Taufik.

Baca juga: Saung Angklung Udjo Bandung Terpuruk: Pemain 30 Orang, Penonton 3 Orang

Berita terkait

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

7 hari lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

32 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

32 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

35 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

4 Maret 2024

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

1 Februari 2024

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Desember 2023 mencapai angka tertinggi sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Akui Pernah Kerja Sama dengan Pinjol, Setelah Dievaluasi Tak Diperpanjang

29 Januari 2024

Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Akui Pernah Kerja Sama dengan Pinjol, Setelah Dievaluasi Tak Diperpanjang

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKG Unpad) mengakui pernah bekerja sama dengan sebuah perusahaan pinjaman online alias pinjol.

Baca Selengkapnya