Kalender Jawa, dari Reshuffle Kabinet di Rabu Pon Hingga Hari Baik Perjodohan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 20 Juni 2021 14:00 WIB

Upacara tradisi sebat Apem Keong Mas yang digelar setiap tahun bulan sapar (kalender Jawa) di kawasan Objek Wisata Pengging Banyudono Kabupaten Boyolali. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan kalender Masehi yang penggunaannya lebih untuk kerja sehari-hari dan adminsitrasi, seperti waktu untu bekerja, dan liburan. Kalender Jawa, meski juga berfungsi untuk menentukan dimulainya kerja, seperti membuka pasar, tapi juga punya fungsi lain, lebih dari sekadar mekanis sehari-hari. Misalnya, menentukan hari baik untuk melakukan sesuatu yang sudah kita hajatkan, seperti perjodohan dan hari pernikahan.

Bahkan, secara kebetulan, entah direncanakan atau tidak, Presiden Jokowi juga kerap memilih hari-hari tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan politik, salah satunya adalah perombakan kabinet atau reshuffle kabinet. Jokowi dalam beberapa kali reshuffle, memilih hari Rabu Pon untuk mengumumkan dan melantik anggota kabinet. Rabu Pon sendiri adalah penanggalan yang ada di dalam kalender Jawa.

Kalender Jawa diciptakan oleh Raja Mataram Islam Sultan Agung pada tahun 1633 Masehi atau 1555 Saka. Sultan Agung mengganti sistem penanggalan atau kalender Saka—purwarupanya sudah ada sejak 911 sebelum masehi—yang berdasarkan peredaran matahari dengan sistem penanggalan yang berbasis peredaran bulan yang menjadi basis kalender hijriah atau penanggalan Islam.

Setelah diberlakukannya kalender Jawa, Sultan Agung membuat dekrit yang mewajibkan penggunaan kalender Jawa di seluruh wilayah kekuasaan Kesultanan Mataram.

Dalam sistem penanggalannya, kalender Jawa memiliki istilah Saptawara atau padinan dan pancawara atau siklus lima hari. Saptawara atau padinan meliputi Ngahad (Dite), Senen (Soma), Selasa (Anggara), Rebo (Buda), Kemis (Respati), Jemuwah (Sukra), dan Setu (Tumpak). Siklus tujuh hari ini sewaktu dengan siklus mingguan pada kalender Masehi; Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat,dan Sabtu.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, penanggalan di Kalender Jawa juga terdiri dari pancawara atau siklus lima hari. Pancawara terdiri dari Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan). Pancawara juga biasa disebut sebagai pasaran.

Siklus ini dahulu digunakan oleh pedagang untuk membuka pasar sesuai hari pasaran yang ada. Karena itu kini banyak dikenal nama-nama pasar yang menggunakan nama pasaran tersebut, seperti Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Pahing, Pasar Pon, dan Pasar Wage.

Dalam penggunaan kaleder Jawa, harus mengetahui hitungan Weton. Hitungan Weton sering digunakan untuk menentukan jodoh dan hari pernikahan. Hitungan ini berfungsi untuk meramalkan kecocokan pasangan. Ramalan tersebut akan memprediksikan keberlangsungan pernikahan serta kecocokan antara calon pengantin. Jumlah Weton dapat diketahui dari hari lahir serta pasaran, rata-rata orang Jawa tahu hari lahir serta pasaran bahkan sampai ke yang lebih detail biasanya dicatat oleh orang tuanya.

Untuk menentukan keharmonisan dari Weton yang dihitung, terdapat istilah primbon atau petungan. Menurut keyakinan masyarakat Jawa, hal ini dapat menentukan atau mencari hari-hari baik dengan Petungan semua hajat dalam pesta Perkawinan akan mendapatkan keberuntungan, baik keberuntungan hajatan hingga rejeki sang pasangan.

Namun, dalam sistem Petungan atau Primbon tidak selalu mutlak dalam kebenaran, kadang kala setelah dilakukan sistem Petungan, masih terdapat sengkala atau halangan akibat ketidak beruntungan yang dialami oleh seseorang dalam melangsungkan pesta hajatan perkawinan.

Selain digunakan untuk menentukan jodoh, menurut keyakinan masyarakat, kalender Jawa juga digunakan untu berbagai macam hal seperti, untuk membangun rumah atau pindah rumah maupun untuk menentukan waktu untuk bepergian.

GERIN RIO PRANATA

Baca juga: Kalender Jawa, Cara Sultan Agung Menyelaraskan Adat Keraton dan Keislaman

Berita terkait

Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

24 hari lalu

Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Selain menjadi pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo pernah sebagai produser film tentang Sultan Agung. Ini alasannya saat itu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

24 hari lalu

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

34 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

42 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

42 hari lalu

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

26 Februari 2024

Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

Seseorang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan disukai makhluk gaib. Berikut ini ciri-cirinya.

Baca Selengkapnya

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

22 Februari 2024

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

Makam putra Sultan Agung atau Amangkurat I berada di Tegal Arum, Tegal, Jawa Tengah. Mengapa makam Raja Kasunanan Surakarta itu justru di Tegal?

Baca Selengkapnya

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

22 Februari 2024

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Makam putra mahkota Sultan Agung yaitu Sunan Amangkurat I berada di Tegal. Bagaimana menuju ke sana?

Baca Selengkapnya

Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Ini Keistimewaan dan Amalannya

18 Februari 2024

Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Ini Keistimewaan dan Amalannya

Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Malam ini biasanya terjadi di pertengahan bulan Syaban, yakni hari ke-15. Berikut jadwal dan keistimewaannya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Kalender Cina dan Perayaan Imlek dari Dinasti Shang hingga Pernah Dihapus Mao Zedong

10 Februari 2024

Sejarah Kalender Cina dan Perayaan Imlek dari Dinasti Shang hingga Pernah Dihapus Mao Zedong

Orang CIna telah mengenal kalender sejak abad ke-14 SM. Bentuk perayaan Imlek ada bermacam-macam. Pernah dihapus Mao Zedong.

Baca Selengkapnya