Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 16 Juni 2021 07:18 WIB

Sejumlah warga dari Pulau Madura keluar dari mobilnya saat mengantre masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Ahad, 6 Juni 2021. Petugas gabungan melakukan penyekatan di jembatan penghubung Surabaya dan Madura. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pariwisata Madura atau Asprim menyikapi kebijakan penyekatan dan pemberlakuan tes swab antigen kepada semua pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu dari arah Madura menuju Surabaya. Pemberlakuan tes swab antigen ini berlangsung sejak 6 Juni 2021 hingga sekarang.

Ketua Umum Asprim, Achmad Vicky Faisal mengatakan, penerapan tes swab antigen dari Madura menuju Surabaya ini merupakan bentuk diskriminasi karena menciptakan anggapan seluruh wilayah Madura seolah terjangkit Covid-19 semua. Dengan begitu, harus dites swab antigen semua.

"Kebijakan ini menciptakan ketakutan yang luar biasa bagi warga Madura di manapun berada," kata Achmad dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa 15 Juni 2021. Faktanya di Madura, menurut dia, hanya tiga kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang memberlakukan lockdown.

Achmad membeberkan dampak dari kebijakan tersebut, antara lain penurunan omzet di sektor pariwisata hingga 90 persen, okupansi hotel anjlok, dan tiada lagi bus pariwisata yang masuk ke Madura. "Padahal rata-rata ada 30 sampai 50 bus masuk ke Madura setiap harinya," katanya.

Kondisi bertambah buruk karena akhir-akhir ini muncul kampanye 'Jangan ke Madura'. "Ini menjadi sebuah ketakutan yang meluas, sehingga tak satu pun wisatawan mau berkunjung ke Madura," ucap dia. Diskriminasi lain yang terjadi di lapangan, menurut Achmad, siapapun yang memiliki KTP Madura dan menggunakan kendaraan dengan pelat nomor M akan dicurigai dan menjadi target tes swab antigen.

Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada penumpang bus yang akan masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Ahad, 6 Juni 2021. Petugas gabungan melakukan penyekatan di jembatan tersebut menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura. ANTARA/Didik Suhartono

Advertising
Advertising

Asprim menyarankan pemerintah memindahkan pos tes swab antigen yang seolah mewaspadari seluruh warga Madura. "Pindahkan blokade di Suramadu ke zona merah sesuai kaidah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, yaitu lockdown mikro," kata Achmad.

Dia menyarankan agar pemerintah menggunakan tes GeNose ketimbang tes swab antigen. Musababnya, tes GeNose lebih murah, mudah, dan tidak menakutkan. "Kami juga mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhati-hati dalam mengambil Langkah penanganan Covid-19. Jangan sampai menimbulkan konflik dan masalah baru," kata dia.

Asprim mendesak Pemerintah Kabupaten Bangkalan segera menanangi kasus Covid-19 tanpa mematikan roda perekonomian masyarakat. Dan tentu mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker

Baca juga:
Menkes: Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Akibat Kepulangan Pekerja Migran

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya