Sumbawa Technopark Temukan Sistem Deteksi Covid-19 Demi Pulihkan Pariwisata NTB

Selasa, 15 Juni 2021 07:46 WIB

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Mataram - Di tengah situasi pandemi Covid-19, para ilmuwan dan ahli di seluruh dunia terus berinovasi untuk menemukan cara menangani virus tersebut. Salah satunya juga dilakukan oleh Sumbawa Technopark dari Nusa Tenggara Barat.

Lembaga yang menginisiasi pengetahuan dan teknologi diantara lembaga penelitian dan pengembangan, universitas dan industri itu membuat sistem deteksi dan surveilans virus SARS-Cov2. Penemuan tersebut dipresentasikan pada Ahad, 13 Juni lalu di Bandara Sultan M Salahudin Bima oleh Direktur Sumbawa Technopark Kiki Yulianto di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Kiki mengatakan hadirnya sistem itu diantaranya untuk memulihkan sektor pariwisata di NTB. Terlebih, NTB akan menjadi tuan rumah sejumlah agenda internasional seperti World Superbike dan MotoGP Mandalika.

Dari presentasi tersebut, Kiki berharap Kemenparekraf dapat memberikan bantuan berupa penambahan fasililitas alat yang dibutuhkan untuk menjalankan program sistem deteksi dan surveilans virus SARS-Cov2. ''Yang dapat mendukung program pariwisata di NTB dan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berwisata di NTB,'' ujarnya kepada Tempo, Senin, 14 Juni 2021.

Penemuan itu adalah hasil kontribusi Ali Budhi Kusuma lulusan S-3 Mikrobiologi dari Newcastle University, Ari Pribadi lulusan S3 Air Pollution and Environmental Science King’s College London & Imperial College dan Haryandi ahli madya lingkungan kerja.

Advertising
Advertising

Sistem tersebut menggunakan seperangkat alat pengecekan keberadaan partikel virus SARS-Cov2, termasuk deteksi varian baru dari virus tersebut. Sistem ini menggunakan serangkaian alat yang terdiri dari air quality sampler, Real-time Polymerase Chain Reaction (RT- PCR) dan Ilumina Sequencer.

Menurut Kiki, alat Ilumina Sequencer itu harganya bervariasi antara Rp 2 miliar sampai Rp 4,5 miliar. ''Fungsinya untuk mengetahui cetak biru (blueprint) suatu makhluk hidup dalam bentuk urutan kode genetik (DNA)," ujarnya.

Alat tersebut juga berfungsi untuk memetakan keseluruhan materi genetik virus SARS-cov2 dan memantau keberadaan varian baru dengan mengacu kepada cetak biru virus SARS-Cov2 yang ditemukan pertama kali. Karena mahalnya alat itu, pihaknya membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Penggunaan sistem itu diharapkan Sumbawa Technopark dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali datang ke NTB. Sehingga berdampak pada ekonomi wilayah setempat.

Baca juga: Mahasiswa Pariwisata Bantu Promosi 17 Desa Wisata di Lombok dan Sumbawa NTB

Berita terkait

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

18 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

1 hari lalu

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya