Soal PKL 'Nuthuk' Harga, Sandiaga Uno: Hanya Untung di Depan, Orang Kapok
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 4 Juni 2021 20:42 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut mengikuti kasus viralnya video wisatawan yang menjadi korban nuthuk atau mematok harga tak wajar saat makan di kawasan Malioboro belum lama ini. Dalam video viral itu, wisatawan tersebut harus membayar seporsi menu pecel lele seharga Rp 37 ribu.
"Sebagai pamong, pemerintah wajib memberi sosialisasi kepada para pelaku usaha yang nuthuk seperti itu, karena kebanyakan aksi nuthuk itu berangkat dari ketidaktahuan mereka tentang pemasaran," kata Sandiaga
di Candi Borobudur Magelang, Jumat, 4 Juni 2021.
Sandiaga menilai para pelaku usaha itu mungkin tak tahu bahwa saat mereka mematok harga tak wajar kepada pelanggan artinya bukan mereka mendapat banyak keuntungan. Menurut dia, langkah itu justru jadi awal kehancuran usahanya.
"Mereka berpikir nuthuk itu dapat banyak di depan, padahal itu membuat usahanya jadi tidak berkelanjutan karena orang jadi kapok," ujar Sandiaga.
Sandiaga justru meminta para pelaku usaha yang buta pemasaran atau berpikir jangka pendek seperti itu menjadi fokus target pendampingan dari pemerintah. Mereka harus diberi pemahaman bagaimana agar bisa legowo untung sedikit tapi usahanya jadi bertahan lebih lama.
Sebagai sesama pengusaha, Sandiaga berharap pelaku usaha juga bisa memahami prinsip dasar menjaga agar usahanya langgeng tanpa harus keluar biaya promosi yang mahal. "Saya itu juga pelaku usaha, berdasar pengalaman saya, the best advertising is a happy customer (promosi terbaik adalah ketika pelanggan itu puas)," kata dia.
Sandiaga menuturkan rumus membuat pelanggan puas sebenarnya sederhana dan akan membuat usaha itu makin berkibar. "Ketika layanannya baik, harganya tidak diketok, makanannya enak, dan suasana nyaman ini jadi usaha itu bisa panjang dan berkah, usaha itu akan gethok tular atau jadi rekomendasi para pelanggan," ujarnya.
Ia pun meminta pemerintah daerah tidak lelah untuk mengedukasi masyarakat, khususnya pelaku usaha di wilayahnya punya mental profesional itu. "Jika ada kasus nuthuk seperti itu diberikan reward dan punishment pada pelaku usaha, tetap ada penindakannya tapi jangan lupakan edukasinya terus menerus juga," kata Sandiaga.
Baca juga: Raja Yogyakarta 'Sentil' Pedagang yang 'Nuthuk' Harga di Sekitar Malioboro