Belasan Hotel di Yogyakarta Jadi Tempat Karantina Pekerja Migran
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 22 Mei 2021 11:32 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melibatkan belasan hotel agar bersiap menjadi tempat karantina para pekerja migran Indonesia saat kembali dari luar negeri. Karantina ini penting untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 karena mereka baru kembali dari bepergian jauh.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono mengaatakan ada 16 hotel yang sudah disiapkan sebagai lokasi karantina pekerja migran atau warga negara asing. "Hotel-hotel ini sudah diverifikasi oleh tim Gugus Tugas Covid-19," kata Deddy saat dihubungi Sabtu, 22 Mei 2021.
Hotel-hotel tersebut juga telah mengantongi sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability atau CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebanyak 16 hotel tadi, menurut dia, tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.
Deddy menjelaskan, hanya pekerja migran dengan hasil swab test negatif yang menjalani karantina di hotel. Apabila hasil swab test menunjukkan hasil positif Covid-19, maka pekerja migran itu langsung dibawa ke rumah sakit. Pekerja migran atau warga negara asing yang baru tiba di Yogyakarta dapat memilih lokasi hotel untuk karantina.
Mengenai pelaksanaan karantina di 16 hotel tersebut, Deddy mengatakan, berdasarkan informasi jadwal kedatangan pekerja migran yang tiba di Yogyakarta International Airport mulai hari ini, Sabtu 22 Mei 2021, melalui penerbangan domestik. Musababnya, hingga kini penerbangan internasional di Bandara Internasional Yogyakarta belum dibuka.
Pemerintah DI Yogyakarta sudah menggelar simulasi untuk persiapan rencana karantina pekerja migran yang kembali. "Simulasi dimulai ketika pesawat mendarat, lalu menjalani swab PCR test, hingga koordinasi ke imigrasi," kata Deddy.
Sekretaris Pemerintah DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara menambahkan, para pekerja migran yang kembali wajib menjalani karantina selama lima hari sejak tiba di Yogyakarta. "Kami sudah menyiapkan tim kesehatan dari puskesmas, rumah sakit, dan dinas kesehatan untuk memantau," kata Aji. Selama menjalani karantina, para pekerja migran dilarang meninggalkan tempat.
Sejak turun dari pesawat, Aji melanjutkan, petugas akan mengecek kelengkapan administrasi hingga kondisi kesehatan para pekerja migran. Apabila belum menjalani swab test, maka mereka dapat melakukannya di rumah sakit terdekat dari bandara Yogyakarta International Airport, seperti di RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, atau di hotel yang dipilih untuk karantina dengan biaya mandiri.
Baca juga:
Larangan Mudik Usai, Yogyakarta Waspada Gelombang Pemudik Lebaran yang Menyusul