Saat Desa di Yogyakarta Berjibaku Hadapi Pemudik yang Lolos

Selasa, 11 Mei 2021 18:38 WIB

Shelter untuk karantina pasien positif Covid-19 di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Dok.Desa Sumbermulyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pemudik tetap nekat menerobos masuk demi pulang ke kampung halamannya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga H-3 Lebaran. Sebagian dari para pemudik itu pun sudah sampai desa-desa tujuan mereka saat desa itu juga masih berjibaku mengkarantina warganya yang terpapar Covid-19.

Di DIY, salah satu desa yang kedatangan gelombang pemudik lebaran kali ini adalah Desa Sumbermulyo, Kecamatan, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. "Pemudik yang lolos penyekatan kabupaten dan masuk desa kami saat ini ada 18 orang, semua sudah menjalani karantina mandiri karena tak ada yang positif," kata Lurah Desa Sumbermulyo Ani Widayani, Selasa, 11 Mei 2021.

Ani mengatakan kedatangan pemudik ini mau tak mau membuat Satgas Covid-19 desanya bekerja ekstra keras. Personil satgas tak hanya disiapkan di desa, namun juga jadi pedukuhan.

Sebab, di desa yang memiliki 16 padukuhan itu hingga kini juga masih menangani 9 warga lokal yang terpapar Covid-19 dan belum sembuh di shelter desa setempat. "Dengan datangnya pemudik ini lokasi karantina mereka kami pisah di padukuhan dan diawasi ketat Satgas masing-masing jangan sampai membaur," kata Ani.

Ani menuturkan, shelter karantina milik desa yang berkapasitas 50 kamar hanya diperuntukkan bagi yang positif Covid-19. Jika pemudik hasil tes antigen-nya negatif, mereka diminta karantina di rumah masing-masing atau shelter tingkat padukuhan.

Advertising
Advertising

Para pemudik yang hasil tesnya negatif itu diwajibkan lima hari karantina mandiri sesaat setelah kedatangannya. Sesudah isolasi lima hari, mereka masih wajib menjalani tes swab oleh puskesmas sebelum diizinkan membaur dengan masyarakat.

Desa Sumbermulyo sendiri menjadi desa percontohan penanganan Covid-19 terbaik di Kabupaten Bantul. Status itu diberikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyambangi desa itu pada medio Maret 2021.

Ani menyebut penularan Covid-19 di Desa Sumbermulyo masih terus terjadi dan tergolong tinggi. Shelter desa tak pernah kosong dari pasien terpapar Covid-19 meski kapasitasnya tak pernah sampai penuh.

Untuk mengantisipasi perantau agar tak terus berdatangan, desa Sumbermulyo telah meminta warga untuk menberitahukan langsung kepada saudara, kerabat dan keluarga mereka di perantauan agar tidak mudik. "Kalau dari keluarganya sendiri sudah menyatakan penolakan pada saudaranya yang hendak mudik itu, maka biasanya lebih efektif daripada perangkat desa yang meminta," kata Ani.

Wakil Wali Kota Yogyakarta yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan ratusan pemudik juga telah memasuki Kota Yogya. Ia mencatat hingga Senin, 10 Mei sudah ada 225 pemudik berhasil masuk ke Kota Yogyakarta.

Bagi pemudik yang lolos sampai ke Kota Yogyakarta, Pemkot Yogya menginstruksikan pengurus RT/RW mencatat dan melaporkan datanya melalui posko-posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di setiap RT. "Kedatangan setiap warga yang mudik harus dilaporkan," kata Heroe.

Kota Yogyakarta memiliki posko PPKM mikro sebanyak 2.535 posko, di mana salah satu tugasnya yakni mencatat pemudik yang lolos
ke Kota Yogyakarta. Setelah dicatat dan dilaporkan, pemudik diminta untuk melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di hotel.

"Pemudik sudah tercatat di 2.535 posko PPKM mikro seluruh Kota Yogyakarta, dan sudah dikondisikan untuk isolasi mandiri, baik itu di rumah dan ada yang isolasi di hotel," ujar Heroe.

Heroe mengatakan sempat terjadi penurunan jumlah pemudik, yakni di angka 10-16 orang per hari saat ini. Peningkatan angka pemudik terjadi pada 6-7 Mei 2021, yakni 82 pemudik yang masuk ke Yogyakarta dan tanggal 8-9 Mei turun lagi hanya 4 orang.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Pemda DIY bisa saja menerima kedatangan pemudik yang lolos itu dengan sejumlah persyaratan. Sebab, pemudik yang telah melakukan perjalanan jauh kemungkinan besar akan tetap memaksakan diri dan mencari cara lain untuk masuk ke DIY meski telah dihalau petugas.

"Pemudik yang berhasil masuk itu wajib menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi penularan Covid-19 serta menjalani isolasi mandiri selama lima hari sesampainya di Yogya," kata Sultan.

Selain itu, identitas pemudik harus terdata dengan baik. "Pemudik lolos harus di tes swab dan diketahui jelas alamat di mana, nomor HP dan data diri lainnya," kata Sultan HB X.

Baca juga: Sultan HB X Jelaskan Kebijakan Yogyakarta Soal Penyelenggaraan Tradisi Lebaran

Berita terkait

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

15 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

16 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

23 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

4 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

4 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya