Hari Pertama Penyekatan Mudik, Puluhan Bus Dihalau Masuk Yogyakarta

Kamis, 6 Mei 2021 18:17 WIB

Suasana Terminal Giwangan Yogyakarta pada hari pertama penyekatan mudik lebaran, Kamis 6 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Petugas gabungan dinas perhubungan dan kepolisian di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menggencarkan penyekatan sejumlah titik kedatangan pemudik pada Kamis, 6 Mei 2021. Seperti diketahui, pemerintah menerapkan larangan mudik mulai hari ini hingga 17 Mei 2021.

Petugas bersiaga di perbatasan dan terminal untuk menghalau bus-bus, khususnya bus Antar-Kota Antar-Provinsi atau AKAP yang masih berdatangan di masa larangan mudik. "Hari ini ada lebih dari 20 armada bus terpaksa kami halau karena hendak masuk (terminal)," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Induk Giwangan Yogyakarta, Bekti Zunanta. Dari puluhan bus yang diminta putar balik itu, ada beberapa sopir bus yang keberatan dan minta tetap bisa parkir di kawasan terminal.

Mereka beralasan, jika keluar dari terminal maka menambah biaya lagi untuk membeli bensin dan mereka tak punya ongkos jalan. Pada akhirnya petugas mengizinkan sekitar empat bus dari luar Yogyakarta yang diparkir di terminal karena stok bahan bakar mereka tak memungkinkan untuk balik dan sopir beserta kernetnya kehabisan uang.

Suasana terminal terbesar di DI Yogyakarta itu tampak lengang dan jauh berbeda dari kondisi menjelang lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Hanya segelintir bus AKAP masih beraktivitas. Bus-bus yang masih beroperasi itu memiliki tanda stiker dan sudah mengantongi izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk melayani kelompok masyarakat yang dikecualikan dalam kebijakan larangan mudik.

"Seluruh bus AKAP yang tidak berstiker dilarang masuk karena mereka bisa mengangkut penumpang dari sini," kata Bekti. Stiker pada beberapa bus itu merupakan penanda mereka punya izin khusus dari pemerintah untuk tetap beroperasi.

Advertising
Advertising

Bus-bus berstiker ini hanya boleh mengangkut masyarakat yang masuk kelompok pelaju atau punya aktivitas harian bekerja di luar kota, bukan pemudik. Bus berstiker khusus yang bisa beroperasi ini juga dapat mengangkut penumpang dengan keperluan mendesak, misalnya ada saudara atau keluarga yang sakit, atau meninggal dunia.

Di Terminal Giwangan ada beberapa penyedia jasa yang mendapat jatah armada bus berstiker. Antara lain 12 bus dari Perusahaan Otobus (PO) Eka, 15 unit bus PO Sugeng Rahayu, dan 6 bus PO Efisiensi. Meski bus-bus AKAP tampak minim beroperasi, armada Antar-Kota dalam Provinsi (AKDP) tetap jalan seperti biasa. Namun lantaran bus AKAP berhenti beroperasi selama larangan mudik, maka angkutan AKDP yang biasa menjadi moda perantara turut terdampak alias minim penumpang.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga telah melaksanakan operasi penyekatan untuk menghalau pemudik dari sepuluh posko yang telah berdiri sejak Kamis dinihari, 6 Mei 2021. "Penyekatan (hari pertama ini) dilakukan selama 24 jam terus-menerus," ujar juru bicara Polda DI Yogyakarta, Komisaris Besar Yuliyanto.

Pantauan Tempo, sejumlah petugas kepolisian juga bersiaga di jalanan perkotaan atau akses masuk dari kabupaten ke Kota Yogyakarta. Di antaranya kawasan Jalan Urip Sumoharjo (terusan Jalan Solo -Yogya, perbatasan Kabupaten Sleman - Kota Yogyakarta) juga kawasan Wirobrajan (terusan Jalan Yogya - Wates).
Petugas memeriksa kendaraan yang dicurigai mengangkut pemudik.

Pada penyekatan hari pertama, puluhan kendaraan luar daerah dihalau masuk ke wilayah DI Yogyakarta. Mereka terjaring dari pos pengamanan perbatasan yang berada di kawasan Prambanan dan Tempel Kabupaten Sleman serta kawasan Temon Kabupaten Kulon Progo.

Kepala Pos Pengamanan Prambanan, Inspektur Satu Hariyanto mengatakan operasi penyekatan di wilayah perbatasan Sleman - Klaten Jawa Tengah berlangsung sejak pukul 00.00 WIB. "Dari pemantauan dinihari, ada 45 kendaraan diperiksa dan yang putar balik sekitar 17 kendaraan. Itu hasil pemantauan satu jam pertama," kata Hariyanto.

Kemudian pengawasan pukul 08.00 - 09.30 WIB, tercatat 50 kendaraan diperiksa dan enam di antaranya juga diminta putar balik. "Semua yang diperiksa hampir mengatakan tidak mudik, tapi mau ke tempat keluarga," kata dia. Mereka yang diminta putar balik tersebab syarat perjalanan ke luar daerah tidak lengkap.

Kepala Direktorat Lalu Lintas, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Komisaris Besar Iwan Saktiadi mengatakan di wilayah DI Yogyakarta terdapat sepuluh pos penyekatan. Pos utama di Tempel dan Prambanan, Kabupaten Sleman yang mengawasi pintu masuk dari arah Magelang dan Klaten, Jawa Tengah. Ada pula pos penyekatan di Temon, Kulon Progo, yang berbatasan langsung dengan Purworejo, Jawa Tengah.

Tujuh pos lainnya berada di jalur alternatif, mulai dari pos Piyungan, Sedayu, dan Srandakan di Kabupaten Bantul. Juga pos Wirobrajan dan Gejayan di Kota Yogyakarta, pos Hargodumilah dan Bedoyo di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca juga:
Larangan Mudik 2021, Berikut KA yang Beroperasi di Wilayah Daop 6 Yogyakarta

Berita terkait

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

22 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

4 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

4 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya