Pantai Mutiara Baru Lampung Timur, Tempat Singgah Burung Migran Eropa dan Asia

Reporter

Antara

Jumat, 23 April 2021 17:46 WIB

Seekor burung Bangau terbang di atas hutan Mangrove di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 3 Maret 2015. Pada waktu-waktu tertentu burung Bangau akan melakukan migrasi untuk berkembang biak. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pantai Mutiara Baru Kabupaten Lampung Timur bukan hanya tempat untuk bersantai menikmati semilir angin laut. Di sana juga kerap menjadi tempat melakukan observasi atau pengamatan terhadap burung migran.

Burung migran adalah burung-burung yang melakukan migrasi atau perjalanan pada musim-musim tertentu. Biasanya burung-burung bermigrasi untuk mencari tempat makanan baru atau berkembang biak.

Widiyanto, salah satu pemerhati fauna burung yang juga pengelola objek wisata pantai mengatakan berbagai kalangan kerap datang ke Pantai Mutiara Baru untuk melakukan observasi burung migran. "Mereka yang datang untuk memantau burung migran, di antaranya adalah Institut Teknologi Sumatera, Universitas Lampung, IPB dan UGM," kata dia di Lampung Timur, Jumat, 23 April 2021.

Selain dari kampus, sejumlah lembaga konservasi dan kelompok pecinta fauna sering datang ke sana, seperti Shorebids Sumatera Cencus, Sahabat Burung Way Kambas, TFCA, Sumatera Herpetofauna, Bogor Nature and Wildlife Photograpy, National Geographic, Yayasan Hutan Biru dan BirdBirdpacker.

Kondisi Pantai Lampung Timur yang berlumpur dan ditumbuhi banyak vegetasi mangrove menjadi tempat singgah sejumlah jenis burung air (shorebird) dari kawasan negara-negara Eropa dan Asia yang tengah bermigrasi. Pada pengamatan belakangan ini, burung migran yang bisa dilihat adalah Ibis Rokoroko.

Advertising
Advertising

"Ada beberapa burung yang datang lagi, ada sekitar 10 jenis burung yang saya lihat warnanya berbeda muncul, burung itu sudah sekitar 15 hari keliling mencari makan, salah satunya Ibis rokoroko," kata Widiyanto.

Setelah beberapa bulan, berbagai jenis burung-burung migran yang singgah itu akan terbang lagi entah kemana. Tapi ada juga yang tetap tinggal di Pantai Mutiara Baru.

Jenis-jenis burung air migran Eropa dan Asia serta endemik Indonesia yang singgah di Pantai Mutiara Baru antara lain gajahan siberia, trinil, cerek, dara laut, bangau bluwok, bangau tong tong, leptoptilus javanicus, kingfisher, burung jenis kaki gagang bayam, elang tiram, elang Jawa, alap alap Jepang dan banyak jenis ragam burung pantai lainnya seperti bangsa ardea dan egrete.

Setiap akhir tahun pada November dan Desember, kawanan burung migran itu melintas dan transit di Pantai Mutiara Baru. Puncaknya pada Januari. "Kehadiran burung -burung-burung air migran tersebut menjadi perhatian para pengamat burung. Mereka melakukan pengamatan dan sensus burung air," kata Widiyanto.

Baca juga: Bupati Situbondo: Keindahan Pantai di Baluran Tak Kalah dengan Bali, Cuma....

Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

8 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

9 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

10 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

12 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Gakkum KLHK Tetapkan Tersangka Perusakan Mangrove di Kota Batam

6 Maret 2024

Gakkum KLHK Tetapkan Tersangka Perusakan Mangrove di Kota Batam

Tanah dan lingkungan serta ekosistem mangrove telah mengalami kerusakan.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Deforestasi di Situs Proyek IKN, tapi Citra Satelit Ungkap Bahaya Ini

5 Maret 2024

Tak Ada Deforestasi di Situs Proyek IKN, tapi Citra Satelit Ungkap Bahaya Ini

Situs proyek IKN sudah dibuka dulu sekali oleh industri kertas. Deforestasi baru akan terjadi jika hutan mangrove di sebelah selatan tak dilindungi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

26 Februari 2024

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

Selain RPP Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, soal gempa dan tornado Rancaekek juga mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penyusunan Regulasi Perlindungan Mangrove, KKP Minta Kejelasan Kewenangan

25 Februari 2024

Penyusunan Regulasi Perlindungan Mangrove, KKP Minta Kejelasan Kewenangan

KKP menyebutkan batasan kewenangan KLHK perihal pengelolaan mangrove terbatas di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya