Kuliner Indonesia Kesukaan Warga Papua Nugini di Perbatasan Papua: Tempe Tahu

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 19 April 2021 18:37 WIB

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Papua Nugini yang tinggal di berbatasan Papua sudah familiar dengan berbagai produk buatan Indonesia. Ketimbang pergi jauh ke ibu kota Port Moresby, warga Papua Nugini yang tinggal di seberang Merauke dan Kota Jayapura, Papua, memilih melewati perbatasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, berbagai kuliner Indonesia menjadi favorit warga Papua Nugini. Mereka biasanya wisata kuliner saat berlangsung Hari Pasar. Untuk diketahui, sebelum pandemi Covid-19, jalur resmi Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Skouw di Jayapura buka setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu.

"Ini adalah hari saat warga Papua New Guinea yang tinggal di Wutung, Provinsi Sandaun, berbondong-bondong masuk kawasan perbatasan atau pasar perbatasan," kata Hari Suroto kepada Tempo, Senin 19 April 2021. Warga Papua Nugini menyebut pasar perbatasan ini sebagai Marketing Point Market. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari perbatasan Indonesia - Papua New Guinea.

Sementara masyarakat Papua menyebutnya dengan Hari Pasar. Setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu merupakan hari paling ramai dan meriah di sana. Masyarakat Papua yang sebagian besar berasal dari Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, menjual berbagai barang di pasar perbatasan ini.

Ada yang menjual sembako, minuman soda, rokok, hingga aneka kuliner khas Indonesia. "Ada pula bakso, nasi campur, gado-gado, pecel, cilok, dan gorengan tempe tahu," kata Hari yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua.

Advertising
Advertising

Ilustrasi tempe goreng. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani

Dari beragam kuliner Indonesia tadi, tempe dan tahu goreng yang paling disukai masyarakat Papua Nugini, dan tidak ada di negaranya. "Mereka menyebutnya frid tempeh dan frid tofu," kata Hari. Masyarakat Papua New Guinea membeli tempe dan tahu yang sudah matang maupun mentah.

Satu kina setara dengan Rp 5.000 bisa mendapatkan lima buah tempe atau tahu goreng. Adapun tempe dan tahu yang masih mentah dijual dalam bentuk kubus dan balok. Tiga buah kubus tahu mentah seharga 2 Kina (Rp 10 ribu) dan empat balok tempe seharga 1 Kina.

Para penjual tahu dan tempe di Pasar Perbatasan Skouw membelinya dari perajin di Koya dan Abepura, Kota Jayapura. Semua transaksi di Hari Pasar menggunakan mata uang rupiah. Warga Papua Nugini harus menukar uang kina mereka dengan rupiah.

Sejak pandemi Covid-19, Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Skouw tutup. Meski begitu, warga Papua Nugini yang tinggal di perbatasan dapat masuk ke Indonesia lewat jalan tikus. Syaratnya, mereka harus membawa kartu kuning.

Baca juga:
Warga Papua Bisa ke Papua Nugini tanpa Paspor dan Visa, Ini Cara dan Syaratnya

Berita terkait

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

10 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

21 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

1 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya