Wisata Edukasi Desa Ngabab, Wisatawan Diajak Jadi Petani Sungguhan

Reporter

Antara

Selasa, 30 Maret 2021 08:56 WIB

Mahasiswa asal Universitas Hiroshima, Jepang, membantu warga Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, untuk memilah hasil panen berupa wortel, pada 2018. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pemerintah Desa Ngabab/VFT)

TEMPO.CO, Jakarta - Ada ragam aktivitas wisata yang bisa dipilih wisatawan untuk menyegarkan pikiran dan mendapat pengalaman baru. Salah satu yang unik ada di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di sana, wiaatawan bisa mencoba merasakan menjadi petani desa.

Sejak 2018, Pemerintah Desa Ngabab menawarkan pengalaman untuk merasakan kehidupan para petani yang sebenarnya bagi wisatawan. Kehidupan para petani diramu untuk dijadikan paket wisata bagi pelancong yang ingin merasakan rutinitas petani secara nyata.

Sekretaris Desa Ngabab Raga Canigia Renaldi mengatakan hadirnya konsep Desa Wisata Edukasi Ngabab adalah salah satu upaya mendorong perekonomian desa. "Kami bekerja sama dengan masyarakat desa. Yang kita jual pada wisata edukasi adalah pengalaman wisatawan menjadi bagian dari masyarakat desa," kata dia.

Selain itu, kata Raga, konsep wisata itu ditujukan untuk memperkenalkan kehidupan masyarakat desa kepada para wisatawan dengan tetap mengedepankan dan mempertahankan budaya setempat. "Kami memperkenalkan budaya, keunikan, termasuk kebiasaan masyarakat Desa Ngabab kepada para wisatawan," ujarnya.

Karena itu, di desa Ngabab, wisatawan akan tinggal di rumah warga sehingga bisa merasakan langsung kehidupan sederhana para petani. Kemudian mereka diajak untuk mengikuti keseharian pemilik rumah atau yang biasa disebut sebagai inang tersebut.

Aktivitas masyarakat Desa Ngabab yang mayoritas merupakan petanidan peternak sapi tersebut dimulai sejak pagi hari. Para wisatawan yang menginap di rumah wargaakan bangun sebelum matahari terbitdan membantu para inangnya.

Biasanya, kegiatan pada pagi hari akan dimulai di dapur untuk mempersiapkan makan pagi bagi anggota keluarga, termasuk para wisatawan. Makanan yang disajikan juga merupakan makanan khas desa setempat.

"Inti dari edukasi wisata di Desa Ngabab adalah, merasakan kehidupan sebagai petani," kata Raga.

Salah seorang warga Desa Ngabab yang membuka rumahnya untuk dijadikan penginapan bagi para wisatawan, Ilfi Khumairoh mengatakan ia dan keluarganya sangat terbuka kepada para wisatawan yang datang. Di desa itu, ada 130 rumah yang dijadikan penginapan saat ada kunjungan wisatawan.

Menurut Ilfi, kedatangan para wisatawan bukan menjadi gangguan bagi mereka. Justru mereka senang karena bisa bertukar pikiran dan menambah keluarga.

"Mayoritas kami bertani, dan beternak. Dengan wisata edukasi, ada tambahan pendapatan yang kami terima, ini membantu kami," ujar Ilfi.

Sementara itu, salah seorang pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Brawijaya Smart School Aura Awalia Nawaputri yang ikut wisata edukasi pada 2018 mengaku senang karena mendapatkan pengalaman berharga untuk bisa merasakan keseharian kehidupan para petani desa Ngabab. "Saya tinggal di rumah sederhana, dan berkesempatan memerah susu pada pagi hari. Semua terasa menyenangkan, namun yang paling penting adalah, masyarakat desa sangat ramah," kata dia.

Baca juga: Wisata Sepeda ke 5 Desa di Sekitar Candi Borobudur, Cek Berapa Tarif Sewa Sepeda

Advertising
Advertising

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

2 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

3 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

6 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

6 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

8 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

9 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

9 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya