Wisatawan Jangan Nekat Mendekati Gunung Merapi Yogyakarta, 3 Bahaya Mengintai

Senin, 22 Maret 2021 09:31 WIB

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 Maret 2021. Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Gunung Merapi mengalami 81 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 m ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang datang ke Yogyakarta dilarang mendekati kawasan Gunung Merapi, khususnya dalam area 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta hingga Minggu, 21 Maret 2021 masih mendeteksi aktivitas vulkanik di Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan setidaknya ada tiga bahaya mengintai jika wisatawan atau penduduk sekitar nekat beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. "Alasan pertama, status Gunung Merapi sekarang masih dalam level III atau Siaga," kata Hanik pada Minggu, 21 Maret 2021.

Status Gunung Merapi pasca-erupsi awal Januari 2021 hingga kini belum diturunkan karena masih intens mengeluarkan material vulkanik. BPPTKG merinci, dalam waktu kurang dari sehari pada Minggu, 21 Maret 2021, masih terjadi puluhan guguran lava pijar, meski lontaranya kurang dari 1.000 meter.

Baca juga:
Puncak Gunung Merapi Berpendar Merah Setiap Malam, Ini Penjelasannya

Dari rekap sepekan terakhir pada 12 – 18 Maret 2021, Gunung Merapi tiga kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter. Ada pula 211 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.

Advertising
Advertising

Alasan kedua, Hanik melanjutkan, BPPTKG mengamati kawasan rawan bencana belum bisa dipersempit dari radius bahaya 5 kilometer dari Puncak Gunung Merapi tadi. Musababnya, dua kubah lava Gunung Merapi masih terus tumbuh. Pertumbuhan kubah lava disertai volume yang kian membesar.

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Semakin besar volume kubah itu, maka tingkat ancamannya pun bertambah. "Terutama jangakauan awan panas yang bakal terjadi," kata Hanik. Volume kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi pada akhir pekan ini tercatat hampir 1 juta meter kubik atau persisnya 950 ribu meter kubik.

Volume kubah lava di tengah kawah Gunung Merapi ini lebih besar dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung itu yang mencapai 840 ribu meter kubik. "Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sisi selatan - barat daya," kata Hanik.

Wilayah selatan - barat daya Gunung Merapi meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Dan di arah tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Artikel terkait:
Teka Teki Kerangka Manusia 1,5 Kilometer dari Puncak Gunung Merapi

Alasan ketiga, Hanik mengatakan, potensi bahaya lahar dingin Gunung Merapi akibat material yang dikeluarkannya terus bertumpuk, tingginya intensitas hujan, dan semakin seringnya hujan abu di kawasan lereng. "Masyarakat harus mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata Hanik.

Penambangan di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana III juga belum direkomendasikan untuk berlanjut akibat tingginya potensi banjir lahar saat ini. BPPTKG mengamati terjadi aliran lahar dengan intensitas rendah pada 12 dan 17 Maret 2021 di Kali Boyong. "Kami mohon masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," kata Hanik.

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan jika ada pelaku usaha wisata yang merencakanan aktivitas atau pembukaan destinasi wisata di kawasan lereng Gunung Merapi, harus berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sleman dan BPPTKG. "Acuannya tetap rekomendasi BPPTKG, khususnya di kawasan lereng Gunung Merapi," kata Singgih.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

6 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

23 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

23 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya