Wisata Batu Alat Kelamin Laki-laki di Raja Ampat Papua, Keramat Buat Punya Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 22 Maret 2021 06:49 WIB

Wisatawan asing menaiki kapal yang disewanya, usai melakukan diving di kawasan pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Terdapat berjenis karang yang indah, berbagai jenis ikan salah satunya ikan paus hitam dan juga hiu membuat Sawandarek menjadi salah satu spot pilihan wisatawan untuk snorkeling dan diving. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata Raja Ampat Papua sudah terkenal sampai ke luar negeri. Keindahan alam dan kekayaan budaya masyarakatnya memikat wisatawan domestik dan mancanegara.

Di Kabupatem Raja Ampat, Papua, ada satu spot wisata yang menarik dikunjungi karena memiliki bentuk yang unik. Namanya Batu Alat Kelamin Laki-laki. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan spot batu yang menyerupai alat kelamin pria ini terletak di Kampung Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat.

"Untuk menuju batu ini, hanya dapat dilakukan dengan transportasi perahu dari Warsambim," kata Hari Suroto kepada Tempo, Senin 22 Maret 2021. Wisatawan yang sudah tiba di ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat, Waisai, dapat naik bus menuju Warsambim dengan membayar Rp 50 ribu per penumpang.

Tiba di Warsambim, wisatawan kemudian menyewa perahu milik nelayan menuju batu yang mirip alat kelamin laki-laki ini. Ongkos sewa perahu sekitar Rp 500 ribu pergi pulang. Wisatawan bisa patungan atau urunan untuk membayar sewa perahu ini. Perahu dari Warsambim akan menyusuri teluk menuju Kampung Lopintol. Setelah itu, tibalah di batu alat kelamin laki-laki ini.

Spot wisata batu mirip alat kelamin laki-laki di Kampung Lopintol, Raja Ampat, Papua. Dok. Hari Suroto

Advertising
Advertising

Wisatawan juga dapat naik speed boat atau kapal cepat untuk sampai di batu alat kelamin laki-laki ini. Caranya, naik speed boat dari Pelabuhan Waisai Torang Cinta atau WTC. Untuk satu paket perjalanan menggunakan speed boat ini, wisatawan perlu merogoh kocek sekitar Rp 6 juta. Kapal cepat akan berkeliling Teluk Mayalibit lalu singgah ke Kampung Lopintol, Kali Biru, Air Jatuh, dan Batu Kelamin Laki-laki. Perjalanan tersebut menghabiskan waktu sekitar empat jam perjalanan pergi pulang.

Hari Suroto yang juga mengajar arkeologi di Universitas Cenderawasih ini menjelaskan, batu yang mirip alat kelamin laki-laki itu mempunyai nilai religius dan dikeramatkan. Batu tersebut berbentuk dua batu yang menggantung persis di atas pemukaan air. "Batu ini terdapat pada tebing karst di Teluk Mayalibit," ucapnya.

Kedua batu itu berupa stalaktit yang berbentuk alat kelamin laki-laki pada tebing karst Teluk Mayalibit. Batu ini masing-masing memiliki panjang tiga meter dengan diameter 40 sentimeter. Hari Suroto melanjutkan, batu alat kelamin laki-laki ini merupakan peninggalan tradisi megalitik dan berkaitan dengan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural. Batu alam disakralkan dan dianggap memiliki kekuatan tertentu.

Menurut cerita penduduk Kampung Lopintol, Raja Ampat, Papua, dua batu yang bentuknya seperti alat kelamin laki-laki itu sudah ada sejak dulu dan tidak ada keterangan jelas tentang asal usulnya. Meski begitu, masyarakat percaya batu tersebut dapat memberikan keturunan bagi orang yang belum punya anak. Caranya, sentuh batu kemudian persembahkan sebuah uang koin pada ujung batu.

Baca juga:
Asal Mula Ada Orang Jawa di Merauke Papua, Sebut Mereka Jamer

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

4 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

15 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

16 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

19 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

20 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

23 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya