Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Mula Ada Orang Jawa di Merauke Papua, Sebut Mereka Jamer

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Orang-orangan sawah. AFP PHOTO/ADEK BERRY
Ilustrasi Orang-orangan sawah. AFP PHOTO/ADEK BERRY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika kamu menemukan area persawahan dan orang Jawa di Merauke, Papua, itu ada sejarahnya. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan bagaimana asal mula ada orang suku Jawa di tanah Papua, khususnya di wilayah Merauke.

Hari Suroto mengatakan, pada 1889, kolonial Inggris di Port Moresby, kini ibu kota Papua New Genia (PNG) atau Papua Nugini, sangat terganggu karena wilayahnya sering diserang oleh suku Marind-anim dari Merauke. Inggris kemudian minta bantuan Belanda untuk menjaga wilayah perbatasannya.

Belanda kemudian mendirikan pos militer di Merauke pada 14 Februari 1902 untuk mencegah serangan dari suku Marind-anim ke wilayah tetangga yang saat itu bernama British New Guinea dan Kepulauan Selat Torres barat laut (Boigu, Dauan dan Saibai). "Waktu itu tentara dan pegawai pemerintah Belanda yang ditempatkan di Merauke sering kekurangan bahan makanan," kata Hari Suroto kepada Tempo, Minggu 21 Maret 2021.

Tentara dan pegawai pemerintah Belanda sangat bergantung pada kiriman beras dari Pulau Jawa yang jadwal kedatangannya tidak tentu. Sementara di Merauke terdapat daratan yang cukup luas dan ada Sungai Moro dengan air melimpah. Dari situ pemerintah Belanda berpikir untuk membuka areal persawahan di Merauke.

Kemudian pada 1905 mulailah program transmigrasi ala Belanda. Mereka menerapkan kolonisasi dan menjadikan Merauke sebagai lumbung beras untuk kawasan timur Hindia Belanda. Saat itu Belanda mencetak seribu hektare sawah dengan mendatangkan petani dari Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Inilah yang menjadi awal mula kehadiran orang Jawa di Merauke," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih. Program transmigrasi berlanjut sampai 1910. Para pendatang dari Pulau Jawa ditempatkan di Kuprik, Spadem, dan Mopah Lama.

Para transmigran Jawa ini kemudian beranak-pinak memiliki keturunan yang lahir dan besar di Merauke, Papua. Keturunan komunitas suku Jawa tersebut dikenal sebagai Jamer atau orang Jawa kelahiran Merauke. Jika komunitas keturunan orang Jawa di Suriname dan Kaledonia Baru fasih berbahasa Jawa, komunitas Jamer kebanyakan tidak bisa berbahasa Jawa.

Kendati komunitas Jamer kebanyakan berbahasa Indonesia, mereka masih memakai nama-nama Jawa. Begitu juga, kuliner khas Jawa mudah dijumpai di Merauke, Papua, antara lain dawet, tempe bacem, tempe mendoan, cendol, tape, saoto (soto), bakmi, pecel, sego berkat. Ada pula gethuk telo, cenil, lemet, timus, onde-onde, dan aneka peyek.

Baca juga:
Apes Berkali Lipat Jika Tabrak Babi Betina di Papua, Ini Perhitungan Ganti Rugi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

5 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

8 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mendatangi Markas Besar Polisi Republik Indonesia atau Mabes Polri untuk melaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik, pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

Jokowi menunjuk Bahlil menjadi Ketua Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke. Berikut struktur satgas beserta tugasnya.


Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

9 jam lalu

Vanny Rosyane, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. Tempo/Han Revanda Putra
Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.


Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

10 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.