TEMPO.CO, Jakarta - Akses menuju Gunung Bromo ditutup selama Hari Nyepi Tahun Saka 1943/2021. Penutupan berlangsung mulai Minggu, 14 Maret 2021 pukul 00.00 sampai Senin, 15 Maret 2021, pukul 06.00 WIB.

Camat Sukapura Kabupupaten Probolinggo, Rochmad Widiarto mengatakan, penutupan tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sukapura, tokoh masyarakat, kepala desa, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Penutupan akses ke Gunung Bromo demi menghormati Hari Nyepi yang diperingati warga Suku Tengger," kata Rochmad Widiarto di Probolinggo, Sabtu 13 Maret 2021. Menurut dia, aparat desa telah berkoordinasi dengan pengelola destinasi wisata di sekitar Gunung Bromo agar memberitahu tamu-tamunya.

Penutupan gerbang masuk Gunung Bromo dimulai dari Desa Wonokerto dan pertigaan pintu masuk menuju Desa Sariwani, Desa Pakel, dan Kedasih. Tak hanya menutup akses ke Gunung Bromo, Rochmad berharap para pelaku usaha di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menghormati Hari Nyepi dengan menutup sementara usahanya.

Pengunjung mengambil gambar hamparan pasir yang diselimuti empun beku di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad, 30 Juni 2019. ANTARA/Zabur Karuru

Sejumlah pemilik penginapan dan usaha wisata, antara lain Pujasera Whizz Hotel, Lava Hill, de Potrek, Bromorest, dan Ayam Bawangan, menurut Rochmad, bersedia menutup sementara usahanya demi toleransi umat beragama di Kecamatan Sukapura.

Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Agus Budi Santosa mengatakan penutupan akses ke Gunung Bromo berlaku dari arah Probolinggo, tepatnya pada Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. "Sementara dari arah Pasuruan, akses ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari," katanya. Dari arah Malang dan Lumajang, akan ditutup di Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Baca juga:
5 Hal yang Mesti Wisatawan Ketahui Ketika Berada di Bali Saat Hari Nyepi