Wisata Olahraga di Lombok, Jelajah Rute Lahar Erupsi Gunung Rinjani

Rabu, 10 Maret 2021 10:53 WIB

Lanskap geopark Gunung Rinjani. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Mataram - Lombok Nusa Tenggara Barat punya objek wisata olahragabyang bisa menjadi pilihan. Wisatawan bisa berlari sambil menjelajah alam sekitar Gunung Rinjani.

Rutenya sejauh 10 kilometer berupa lintasan lari melewati hijaunya areal persawahan di Desa Tanak Beak Kabupaten Lombok Barat dan Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara di Kabupaten Lombok Tengah.

Kedua desa tersebut merupakan lintasan keluaran erupsi Gunung Samalas (kini disebut Rinjani) pada 1258. Pengelolanya adalah Dewan Pelaksana Rinjani Lombok yang mengelola UNESCO Global Geopark Rinjani.

Kegiatan jelajah alam yang disebut Geotrail Mission Run akan dilaksanakan 13-14 Maret 2021. Ajang itu merupakan sebuah atraksi lomba lari dengan misi 3 orang dengan waktu tercepat dan poin tertinggi (dari penyelesaian misi).

Selain berolahraga sambil menikmati keindahan alam pedesaan yang asri, penggemar jelajah alam akan diajak untuk menikmati interaksi dengan penduduk setempat melalui aneka tantangan yang harus dilakukan sebagai bagian dari lomba itu sendiri. Tantangannya berupa melakukan aktivitas keseharian masyarakat desa.

Advertising
Advertising

Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark menyelenggarakan Geotrail Mission Run bekerjasama dengan banyak lembaga diantaranya Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram (STP-Mataram), Ikatan Ahli Geologi Pengda NTB, Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas NTB, Pemerintah Provinsi NTB, Taman Nasional Gunung Rinjani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dodokan Moyosari, Pemerintah Desa Tanak Beak, Pemerintah Karang Sidemen dan komunitas-komunitas lokal.

Misalnya membantu pengerajin membuat sedotan bambu ramah lingkungan, belajar cara membuat eco-brick dari kelompok masyarakat pengelola bank sampah, membantu aktivitas berkebun petani buah naga dan melakukan aksi penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam.

Geotrail Mission Run (GMR) dilaksanakan untuk mendukung pengembangan geowisata di wilayah geopark, mendukung Program NTB Zero Waste, Program Kampung Iklim, NTB Hijau serta dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan Tahun 2021. Event ini juga merupakan pre-event dari Geotourism Fest & International Conference 2021.

Ketua Pelaksana Geotrail Mission Run Meliawati Ang berharap lokasi tempat diadakannya acara akan semakin dikenal secara luas. ''Dan memberikan efek domino berupa bergeraknya sektor perekonomian di suatu wilayah,'' katanya.

Meliawati mengatakan di banyak negara, sport tourism telah menjadi sektor yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai strategi pariwisata. ''Sport tourism memang tengah naik daun akhir-akhir ini,'' ujarnya.

Istilah ini dimaknai sebagai konsep acara yang memadukan olahraga dengan tourism atau berwisata sambil berolahraga. Melalui konsep ini, kegiatan olahraga dikawinkan dengan potensi wisata yang ada.

Data dari United World Tourism Organization (UNWTO) pada 2015 mengungkapkan bahwa sport tourism mengambil porsi 25 persen dari penerimaan industri perjalanan dan wisata. Di Indonesia, konsep ini juga mulai populer seiring banyaknya lokasi di berbagai daerah yang memiliki potensi wisata yang dapat dipadukan dengan beragam cabang olahraga, salah satunya adalah dengan olah raga lari.

Pada kegiatan perdana ini, jumlah peserta dibatasi hanya untuk 100 orang berasal dari kota-kota yang ada di Pulau Lombok dan NTB. Pembatasan ini sebagai bentuk kepatuhan dalam mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah di masa pandemi. Ke depan, kegiatan ini rencananya akan terus dilaksanakan rutin dengan memperbesar skalanya peserta yang terlibat hingga level nasional bahkan internasional saat situasi nanti kembali normal.

Ketua Masyarakat Geowisata Indonesia Heryadi Rachmat yang juga inisiator geopark di Indonesia menyebutkan letusan Gunung Samalas atau Rinjani Tua mendapatkan temuan beberapa artefak di Dusun Tanak Bengan Desa Tanak Beak Kabupaten Lombok Barat hingga Dusun Ranjok Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah pada Juni 2018. Letusan Samalas ini terkuak dari Babad Lombok yang berada dalam lembaran lontar yang ada di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.

Artefak yang ditemukan di gunung Rinjani berupa keramik dari Dinasti Tang Cina, bambu bagian dari bangunan tempat penyimpanan beras, berikut berasnya yang telah hangus terbakar oleh aliran piroklastik, serta tulang belulang dan gigi dari manusia.

Baca juga: Kopi Telapen Asal Persil di Kaki Gunung Rinjani, Cespleng Menghilangkan Pusing

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

3 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

8 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

27 hari lalu

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

Digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024, event lari di Yogyakarta ini sekaligus sarana me time dan healing kaum perempuan.

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

28 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

30 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

34 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

44 hari lalu

Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.

Baca Selengkapnya