Lowongan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Tutup, Ada Pelamar yang Masih Kuliah

Minggu, 7 Maret 2021 09:05 WIB

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta saat tradisi pembagian ubarampe gunungan digelar sebagai ganti Garebeg Hari Raya Idul Adha pada tahun ini. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Divisi kesenian dan pertunjukan Keraton Yogyakarta, Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo, telah menutup lowongan pendaftaran abdi dalem pada awal Maret 2021. Lowongan abdi dalem Keraton Yogyakarta buka sekitar dua pekan, mulai 16 Februari 2021.

Puluhan orang mengirimkan surat lamaran untuk mengisi empt posisi abdi dalem yang dibutuhkan oleh divisi itu. Kepala atau Penghageng KHP Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro mengatakan, hingga pendaftaran ditutup pada 1 Maret 2021, jumah pelamar mencapai 60 orang.

"Kalau semua pelamar itu memenuhi syarat, kami punya tempat untuk mereka," kata Notonegoro pada Sabtu, 6 Maret 2021. Empat lowongan abdi dalem itu bergerak di bidang layanan kesenian Keraton Yogyakarta. Meliputi Wiyaga atau penabuh gamelan, Pasindhen (penembang untuk perempuan), Lebdaswara (penembang untuk laki-laki), dan Musikan (korps yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta).

Menariknya, menurut Notonegoro, sebagian besar pendaftar abdi dalem bidang kesenian itu masih berusia muda. "Ada yang masih kuliah semester satu. Mungkin itu yang paling muda," kata dia. Divisi KHP Kridomardowo memang membutuhkan tenaga baru berusia muda karena sebagian besar abdi dalem sudah berusia lanjut. Beberapa dari mereka juga sakit-sakitan sehingga tidak aktif.

"Abdi dalem yang muda-muda dan sehat jumlahnya terbatas, mungkin tinggal seperempat dari yang ada," kata Notonegoro. "Ini yang membuat kami membutuhkan segera tenaga baru."

Advertising
Advertising

Notonegoro melanjutkan, dengan menyiapkan abdi dalem secara magang ini, Keraton Yogyakarta bisa memiliki kesempatan untuk memberitahu banyak hal kepada pemagang. Misalkan, mengajarkan unggah-ungguh atau tata cara berbahasa yang digunakan dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, perilaku, tata cara adat, dan lainnya.

Bidang sumber daya manusia yang membawahi abdi dalem Keraton Yogyakarta, Wakil Penghageng Parentah Hageng KPH Yudahadiningrat mengatakan, lowongan abdi dalem ini memang bukan untuk mengejar karier. Para pelamar harus tahu jika abdi dalem merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui Keraton Yogyakarta. "Untuk menjadi abdi dalem itu harus tulus ikhlas mengabdi karena tidak memikirkan pendapatan," kata dia.

Yudahadiningrat melanjutkan, selama ini banyak orang yang bertanya cara untuk menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta, terutama anak-anak muda yang kreatif dalam berkesenian. Dengan begitu, mereka sengaja membuka lowongan abdi dalem melalui media sosial keraton.

Menurut Yudahadiningrat, sudah saatnya Keraton Yogyakarta menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. "Tentu tidak meninggalkan atau mengabaikan esensi dari pengabdian itu sendiri," katanya. Persyaratannya lowongan abdi dalem yang dibuka pada divisi ini adalah bersedia dengan tulus mengabdi di Keraton Yogyakarta, berusia 17 sampai 45 tahun, Warga Negara Indonesia, berdomisili atau tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah.

Pelamar Wiyaga diharapkan mampu memainkan gamelan gaya Yogyakarta. Pelamar Lebdaswara dan Pasindhen mampu melagukan gerongan/sindhenan atau syair dari materi pilihan, yaitu Ladrang Raja Manggala atau Ladrang Prabu Mataram. Pelamar Musikan dapat membaca not balok dan memainkan alat musik tiup atau alat musik perkusi.

Tahap seleksi abdi dalem Keraton Yogyakarta ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. Tahap kedua penilaian langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.

Baca juga:
Populer, Inilah Rizky, Abdi Dalem Cilik dari Keraton Yogyakarta

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

3 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya