Wisata Kampung Yoboi Papua: Warna-warni, Tanam Sayur di Air, Sate Ulat Sagu

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 25 Februari 2021 07:01 WIB

Kampung Yoboi di tepi Danau Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, termasuk kampung warna-warni. Foto: Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Kreasi wisata kampung warna-warni menjadi tren saat ini. Ada Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur; Kampung Warna-warni Legok, Cianjur, Jawa Barat; Kampung Warna-warni Tidar Campur di Magelang; hingga Kampung Warna-warni Yoboi, Papua.

Kampung Yoboi terletak di tepi Danau Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Untuk sampai di kampung ini, wisatawan harus melalui perjalanan udara dan perairan. Tibalah di Bandara Sentani, kemudian naik kendaraan selama sekitar 10 menit ke Dermaga Yahim. Dari situ, perjalanan berlanjut dengan naik perahu selama 10 menit dan cukup membayar Rp 5.000 per penumpang.

Tiba di Kampung Yoboi, wisatawan akan melihat rumah-rumah penduduk beraneka warna. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, seluruh rumah dan fasilitas publik, seperti jalan kampung, sekolah, dan lapangan sepak bola di Kampung Yoboi sepintas seperti terapung di permukaan Danau Sentani.

Rumah-rumah penduduk berdiri di sisi kiri kanan jalan utama Kampung Yoboi, memanjang di tepi danau. "Seluruh dinding rumah, dermaga, dan jalan berbahan papan kayu dicat warna warni," kata Hari Suroto, Rabu 24 Februari 2021. Warna cat dinding rumah disesuaikan dengan selera pemiliknya. Ada tiga rumah yang dicat dengan warna bendera Belanda. Rupanya mereka memang penggemar klub sepak bola Belanda.

Hutan sagu Kampung Yoboi, Danau Sentani, Papua. Foto: Hari Suroto

Advertising
Advertising

Wisatawan dapat menyusuri jalan dari dermaga hingga sudut kampung. Selain permukiman warna-warni, di Kampung Yoboi terdapat hutan sagu, sayur-mayur yang ditanam dalam sebuah kotak persegi panjang di permukaan air, dan menikmati kuliner khas yang lezat.

Hutan sagu terletak di sebelah barat Kampung Yoboi. Masyarakat melestarikan hutan sagu ini sebagai sumber makanan pokok tepung sagu, ulat sagu, dan jamur sagu. Pelepah dan daun sagu bermanfaat sebagai dinding dan atap rumah. Untuk memenuhi kebutuhan sayuran, warga Kampung Yoboi menanam sayur di samping rumah.

Cara menanam sayur ala penduduk Kampung Yoboi terbilang unik. Sayur-mayur tumbuh subuh di dalam sebuah kotak yang mengapung di atas permukaan air Danau Sentani. Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, mengatakan media tanam sayuran itu berupa tanah humus dari ampas batang sagu. "Tentu hasil panen sayuran ini sangat organik," katanya. Warga Kampung Yoboi umumnya menenam bayam, sawi, kangkung, kemangi, daun bawang, seledri, cabai, dan kunyit.

Cara warga Kampung Yoboi menanam sayur-mayur di sekitar rumah. Foto: Hari Suroto

Untuk kuliner, wisatawan bisa menikmati ikan mujair dan louhan yang diperoleh dari Danau Sentani. Warga Kampung Yoboi biasanya mengolah ikan itu dengan cara dibakar atau digoreng. Satu lagi kuliner khas Kampung Yoboi, yakni sate ulat sagu. Bentuk ulat sagu yang cukup besar ditusuk pada sebatang lidi dan hanya diberi garam. Ada pula papeda bungkus dan sagu bakar.

Setiap tahun berlangsung Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi. Di sini, wisatawan dapat menikmati kuliner sate ulat sagu, papeda, dan olahan sagu lainnya. Selama fertival, para turis bisa menyaksikan proses memanen ulat sagu dan menokok sagu.

Jika sudah puas berwisata ke Kampung Yoboi, mampirlah ke kampung lain di Danau Sentani. Terdapat 22 kampung yang terdapat di danau terbesar di Papua, ini. Ada yang terletak di pinggir dan pulau-pulau kecil di tengah Danau Sentani. Setiap kampung punya ciri khas. Contoh Kampung Asei yang populer sebagai kampung para pelukis kulit kayu. Ada pula Kampung Abar yang penduduknya bekerja sebagai perajin gerabah.

Sate ulat sagu. Foto: Hari Suroto

Baca juga:
September 2021, Ada Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar Papua

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

11 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

12 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

15 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

17 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

22 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya