Mantan Menteri Pariwisata I Gede Ardika Wafat, Pelopor Wisata Desa - Desa Wisata

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 21 Februari 2021 05:35 WIB

I Gede Ardika. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata periode 2000 - 2004, I Gede Ardika meninggal di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 20 Februari 2021. I Gede Ardika menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk dua kabinet, yakni Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid dan Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan I Gede Ardika adalah pelopor pengembangan wisata desa di Indonesia. Gagasan tentang wisata desa atau sekarang berwujud desa wisata, tertuang dalam buku berjudul 'Pariwisata Berkelanjutan, Rintis Jalan Lewat Komunitas' yang terbit pada 2008. "I Gede Ardika menetapkan dasar yang kuat dalam pembangunan pariwisata nasional yang lekat dengan budaya dan kekayaan alam," kata Sandiaga Uno seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata, Sabtu 20 Februari 2021.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan I Gede Ardika menyampaikan konsep wisata desa saat presentasi dalam Sidang Umum United Nations World Tourism Organization atau Organisasi Pariwisata Dunia di Santiago, Chili, pada 1999. Ketika itu, UNWTO juga mengesahkan Kode Etik Pariwisata Dunia atau Global Code of Ethics for Tourism.

I Gede Ardika adalah lulusan Akademi Perhotelan Nasional di Bandung pada 1967. Dia mendapat beasiswa pemerintah untuk belaajar Manajemen Perhotelan di Institut International Glion, Swiss, pada 1969. Tiga tahun kemudian I Gede Ardika kembali dan bertugas sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah Housekeeping di Akademi Perhotelan Nasional, yang kini bernama Sekolah Tinggi Pariwisata atau STP Bandung.

Baca juga:
Belum Bisa Liburan? Coba Tur Virtual ke 10 Desa Wisata Ini

Advertising
Advertising

Sepanjang 1976 - 1978, I Gede Ardika bertugas sebagai Pejabat Sementara Direktur National Institute Bandung. Dia lantas ditugaskan sebagai Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa, Bali. Karier I Gede Ardika semakin cemerlang saat menjabat Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan, Direktorat Jenderal Pariwisata pada 1985 di Jakarta.

Dari situ, pria kelahiran Singaraja, Bali, 15 Februari 1945 ini diangkat menjadi Kepala Bagian Perencanaan, Direktorat Jenderal Pariwisata, periode 1988-1991, dan mendapat tugas kembali ke Bali untuk menjabat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Provinsi Bali. I Gede Ardika kembali ke Jakarta pada 1993 dan menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomuikasi.

Tiga tahun kemudian, dia menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pariwisata yang masih dalam lingkup Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada 1998, I Gede Ardika diangkat menjadi Direktur Jenderal Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Hingga menduduki kursi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional pada 23 Agustus 2000.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

4 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

6 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya