Perjalanan Panjang Masjid Lautze, Berawal dari Ruko Sewaan Karim Oei

Reporter

Antara

Senin, 15 Februari 2021 14:43 WIB

Seorang umat Muslim membaca Al-quran di Masjid Lautze, Jakarta, 6 Juli 2015. Pada bulan ramadhan, Masjid Lautze ramai dikunjungi warga Tionghoa Muslim untuk memperdalam ilmu agama Islam. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Lautze dengan dominasi warna merah dan kuning itu sekilas tak seperti bangunan masjid. Berbaur dengan bangunan ruko khas kawasan pecinan, masjid itu tak memiliki kubah layaknya masjid di Indonesia.

Tak heran, sebab masjid itu semula memang merupakan ruko sewaan yang menjadi kantor pertama beroperasinya Yayasan Karim Oei. Yayasan itu didirikan untuk mengenang jasa dari Karim Oei atau Oei Tjeng Hien.

Karim Oei adalah seorang pria berlatar belakang etnis Tionghoa dan memilih menjadi mualaf hingga akhirnya benar- benar mencintai dan mendedikasikan hidupnya untuk Tanah Air Indonesia. Ia bahkan menjadi tokoh kenamaan di Muhammadiyah di eranya, ia pun sempat bertanggung jawab atas operasional Masjid Agung Istiqlal sebagai pimpinan harian pada era 70-an.

Dari ruko yang awalnya berfungsi sebagai pusat informasi untuk warga Tionghoa mengenal Islam, lambat laun dorongan serta dukungan menghadirkan tempat ibadah di kawasan pecinan itu pun akhirnya tumbuh. “Alhamdulillah dalam perkembangannya, pemilik ruko menawarkan kami untuk membeli gedung ini dibanding menyewa," kata Yusman Iriyansah, salah seorang pengurus Masjid Lautze.

Pengurus sempat kebingungan untuk membeli ruko itu karena kurangnya dana. Bantuan kemudian datang dari BJ Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). "Dia beli rukonya dan dihibahkannya ruko ini kepada Yayasan Karim Oei,” kata Yusman.

Advertising
Advertising

Pemilihan warna hingga bentuk Masjid Lautze yang terkesan mirip bangunan di kampung pecinan atau mengikuti ornamen Kelenteng rupanya memang dipilih pengurus Masjid Lautze agar warga beretnis Tionghoa yang baru mau mengenal Islam saat bertandang tidak merasa canggung. Interior ruangan bagian dalam masjid didominasi warna putih dengan setiap sisi tembok diberi ornamen kayu berwarna merah yang dibentuk menyerupai kubah.

Tidak hanya melakukan penyesuaian dari segi warna, berbagai ornamen khususnya kaligrafi dengan aksara Mandarin pun cukup banyak menghiasi bagian dalam gedung setinggi empat lantai itu.

Dengan penyesuaian yang dilakukan Masjid Lautze itu, semakin banyak warga Indonesia beretnis Tionghoa yang berkunjung mulai dari belajar mengenal Islam hingga memutuskan mengambil keputusan percaya pada ajaran Nabi Muhammad SAW itu sepenuhnya.

Meski berawal sebagai pusat informasi pengenalan agama Islam bagi warga Tionghoa, namun rupanya lambat laun Masjid Lautze menjadi lokasi pembelajaran toleransi antar warga.

Contohnya pada saat pelaksanaan Halal Bi Halal di masa lebaran sebelum adanya pandemi COVID-19, Masjid Lautze menggandeng pemeluk agama lainnya untuk bersilaturahmi mengisi kegiatan lewat seni musik hingga seni tari. Berangkat dari kabar itu akhirnya makin banyak orang yang tertarik untuk melihat dan merasakan langsung beribadah di Masjid Lautze.

Sampai kini, banyak wisatawan yang datang ke masjid Lautze untuk melihat bangunannya yang unik atau sengaja untuk mengikuti ceramah mingguan yang mengajarkan kebaikan tanpa adanya batasan terkait latar belakang pengunjung.

Baca juga: Wisata Religi di Tol Depok - Antasari, Masjid Babah Alun Milik Jawara Pasar Baru

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

7 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

8 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya