Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta tarsius yang merupakan primata endemik langka asal Belitung dijaga dan dilestarikan untuk mendukung peningkatan wisatawan ke daerah itu.
"Saya berharap binatang tarsius dapat dilestarikan dan dikelola dengan baik dengan perhatikan kelestarian lingkungannya agar menjadi daya tarik wisatawan," kata Sandiaga di Bukit Peramun, Belitung, Sabtu, 6 Februari 2021
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga bisa menyaksikan hewan primata langka itu walau hanya selama 45 detik. "Tadi, dapat lihat tarsiusnya sekitar 45 detik, lumayan karena bisa lihatnya dekat," ujarnya.
Tarsius merupakan primata endemik langka yang hanya bisa dijumpai di Pulau Belitung. Hewan itu tampak unik dengan mata yang besar dengan tubuh kecil sebesar telapak tangan.
Demi menjaga kelestarian hewan tersebut, Sandiaga mengingatkan agar jumlah pengunjung yang ingin menyaksikannya dibatasi. Sebab, hewan tersebut mudah stres dan jumlah tarsius yang ada di Bukit Peramun hanya tersisa sekitar 80 ekor.
"Tidak boleh terlalu banyak orang yang lihat, kunjungannya dibatasi, kalau ramai hewan ini mudah stres," kata Sandiaga.
Ia pun berharap semua pihak dapat menjaga kelestarian tarsius dan mengembangkan destinasi Bukit Peramun menjadi ekowisata. "Ini menjadi produk unggulan wisata di tengah pandemi karena masyarakat banyak mencari produk wisata yang tentunya di udara terbuka," kata Sandiaga.
Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN
35 hari lalu
Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).