Soal Kawasan Wisata Malioboro Tak Boleh Jadi Lokasi Demo, Sultan HB X Dilema

Kamis, 21 Januari 2021 14:36 WIB

Kawasan Malioboro Yogyakarta mulai padat dengan kendaraan wisatawan berbagai daerah, Sabtu 24 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X tengah dilema terkait pengaturan objek wisata Yogya, khususnya Malioboro, dalam kaitannya dengan kebebasan berpendapat.

Sebab, saat ini sejumlah kawasan yang banyak dikunjungi wisata di Yogya juga menjadi tempat yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai kawasan vital yang salah satunya dilarang untuk lokasi demonstrasi.

Kemenparekraf diketahui membuat aturan yang melarang aksi demonstrasi yang digelar di beberapa objek vital yang sudah ditentukan melalui Keputusan Menteri Pariwisata Nomor KM.70/UM.001/2016 Tentang Penetapan Objek Vital Nasional di Sektor Pariwisata.

Di Yogya, obyek vital yang ditetapkan seperti kawasan Malioboro, Istana Negara Gedung Agung, Keraton Yogyakarta, Keraton Kadipaten Pakualam dan Kotagede. Jika ada aksi unjuk rasa di kawasan itu, maka harus di radius 500 meter dari pagar atau titik terluar.

Kemudian pada 4 Januari lalu, Sultan menerbitkan aturan turunan dari surat Menparekraf itu berupa Peraturan Gubernur (Pergub) DIY Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pengendalian Pelaksanaan Pendapat Di Muka Umum Pada Ruang Terbuka.

Advertising
Advertising

“Kalau saya tak membuat Pergub itu saya salah karena tak menindaklanjuti surat menteri, tapi setelah membuat Pergub itu saya disomasi karena dianggap tidak demokratis,” ujar Sultan HB X di Yogyakarta, Kamis, 21 Januari 2021.

Sejumlah aktivis di Yogya awal pekan ini memang melayangkan somasi kepada Sultan HB X agar dalam sepekan mencabut Pergub larangan unjukrasa, salah satunya di Malioboro itu. Jika tidak dicabut Sultan, aktivis akan melaporkan Sultan ke Komnas HAM atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam menyuarakan kebebasan berpendapat.

Sultan menuturkan pihaknya justru tak masalah jika sejumlah aktivis memprotes beleid itu. Ia justru berharap protes itu bisa terus berlanjut ke proses hukum, yakni bisa digugat sampai Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) .

“Saya usul (untuk membatalkan Pergub itu), saya di TUN (digugat ke PTUN) saja,” ujar Sultan HB X.

Sebab, Sultan mengaku membuat Pergub itu hanya melaksanakan instruksi dari Menparekraf. “Kalau di PTUN-kan, keputusannya menjadi keputusan pengadilan, apapun hasilnya aku manut (saya ikuti),” kata dia.

Sultan mengaku tak bisa serta merta mencabut sendiri Pergub yang sudah diterbitkannya itu meski mendapat kecamatan aktivis. “Kalau saya cabut Pergub itu sendiri nanti Kementerian Pariwisata nanti menegur, aku kleru meneh (saya salah lagi),” ujarnya.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli, satu anggota elemen yang memprotes Pergub itu mengatakan aturan itu menjadi kado pahit awal tahun dari Sultan HB X. “Pergub ini bisa membahayakan kehidupan demokrasi di Yogya di masa depan," ujarnya.

Selain sebagai kawasan wisata di Yogya, Malioboro juga dikelilingi sejumlah kantor pemerintahan seperti Kantor Gubernur hingga DPRD DIY. Karena itu, setiap kali ada aksi demonstrasi, massa seringkali melintasi kawasan itu karena memang di situ pusat pemerintahan berada.

Pada medio Oktober 2020, aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang dipusatkan di DPRD DIY Jalan Malioboro ricuh. Sebuah kafe samping gedung DPRD juga terbakar selain kerusakan menimpa gedung DPRD dan sejumlah armada milik polisi.

Baca juga: PPKM Yogyakarta, Pelanggar Terbanyak Ada di Luar Kawasan Malioboro

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

4 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya