FAA Umumkan Aturan Baru, Penumpang Pesawat Nakal Terancam Penjara

Reporter

Terjemahan

Jumat, 15 Januari 2021 14:32 WIB

Seorang penumpang pesawat terbang diperiksa oleh petugas Transportation Security Administration (TSA) setelah melalui pemindai seluruh badan, di Bandara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California, Amerika serikat, Kamis (20/2). REUTERS/Kevork Djansezian

TEMPO.CO, Jakarta - Federal Aviation Administration atau lembaga regulator penerbangan Amerika Serikat (FAA) mengumumkan konsekuensi yang lebih ketat untuk penumpang pesawat nakal di pesawat mengingat meningkatnya jumlah insiden setelah kerusuhan US Capitol yang mematikan pekan lalu.

"Seorang penumpang yang menyerang, mengancam, mengintimidasi, atau mengganggu anggota awak maskapai akan menghadapi denda hingga US$ 35 ribu (Rp 491 juta) serta penjara," kata FAA dalam pengumumannya, Rabu, 13 Januari 2021. Perintah itu juga akan berlaku bagi mereka yang menolak memakai masker, yang saat ini dibutuhkan maskapai penerbangan karena pandemi Covid-19. Arahan baru itu akan diberlakukan hingga 30 Maret.

"Terbang adalah moda transportasi teraman dan saya menandatangani perintah ini agar tetap seperti itu," kata Administrator FAA Steve Dickson dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, FAA mengatakan penumpang yang tidak patuh diberi peringatan, ditawarkan konseling atau menghadapi hukuman sipil. Semakin banyak pemain industri dan politikus, termasuk calon Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, telah meminta mereka yang terlibat dalam kerusuhan pro-Trump di Capitol untuk dimasukkan dalam daftar larangan terbang.

Selain itu, Alaska Airlines melarang 14 penumpang yang menolak untuk memakai masker dalam penerbangan dari Bandara Internasional Dulles ke Bandara Internasional Seattle-Tacoma.

Advertising
Advertising

FAA mengatakan tidak memiliki otoritas pengaturan atas daftar larangan terbang, tetapi telah memulai lebih dari 1.300 tindakan penegakan hukum terhadap penumpang yang tidak patuh selama 10 tahun terakhir. Tindakan itu juga dilakukan di tengah ketegangan di ibu kota negara menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Para pejabat telah memperingatkan orang-orang untuk tidak datang ke Washington D.C. untuk acara tersebut dan Airbnb telah membatalkan semua reservasi untuk minggu itu serta berjanji untuk menghapus pengguna yang diidentifikasi terkait dengan kelompok pembenci atau kerusuhan US Capitol.

Layanan Taman Nasional juga telah membatalkan sementara tur di Monumen Washington dan mengatakan mungkin menutup akses publik ke jalan raya, area parkir dan toilet di National Mall dan di Taman Memorial.

Delta Air Lines juga tidak akan mengizinkan penumpang pesawat yang terbang ke area Washington D.C. dalam penerbangan mereka menjelang pelantikan, kata CEO maskapai Ed Bastian kepada CNBC, Kamis. "Kami semua dalam siaga tinggi berdasarkan kejadian selama beberapa minggu terakhir di Washington," katanya.

Baca juga: Pria Pembawa Bendera Konfederasi di Kerusuhan US Capitol Ditangkap

TRAVEL AND LEISURE

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

6 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

6 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

9 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

10 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

14 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

1 hari lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya