Tahu Langka, Ketahui Filosofi Kuliner Tahu Menurut Masyarakat Asia Timur

Senin, 4 Januari 2021 07:53 WIB

Ilustrasi tahu (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini tahu dan tempe sulit kita dapatkan di pasar karena harga kedelai naik. Padahal bagi orang Asia, tahu dan tempe adalah bahan makanan pokok yang harganya terjangkau dan kaya nutrisi, terutama protein nabati.

Kuliner tahu atau bisa juga disebut tofu menjadi salah satu hidangan wajib di meja makan bagi masyarakat Asia Timur. Tahu, menurut mereka, memenuhi konsep keseimbangan Yin dan Yang. Mengutip situs The Culture Trip, tahu termasuk jenis makanan Yin.

Makanan Yin merupakan makanan penyeimbang bagi Yang. Sifat makanan Yin lebih hijau dan memiliki rasa yang cenderung pahit atau asin. Jenis makanan Yin juga lebih lembap, adem di perut, baik bagi pencernaan, dan cenderung memiliki warna 'dingin'. Sebagai makanan Yin, tahu berbahan dasar kedelai yang tumbuh di media tanam yang mengandung banyak air.

Laman Soy Info Center menyatakan masyarakat Asia sudah mengenal tahu sejak 1100 sebelum Masehi. Makanan ini disantap turun-temurun dan proses pengolahannya kian bervariasi, khususnya setelah tahun 1980-an.

Ilustrasi tahu. Pixabay.com/Ally J

Advertising
Advertising

Tahu menjadi sama penting seperti daging, susu dan keju bagi bangsa barat. Lantaran menjadi bahan makanan pokok, pabrik tahu tersebar di seluruh kawasan Asia. Tercatat ada 30 ribu pabrik tahu di Jepang, 200 ribu pabrik tahu di Tiongkok, 11 ribu pabrik tahu di Indonesia, 2500 pabrik tahu di Korea, 1500 pabrik tahu di Taiwan dan total 225 pabrik tahu di negara-negara barat.

Ilmuwan di negara barat meyakini proses pembuatan tahu hampir sama dengan keju. Tahu tidak memiliki bentuk yang sama seperti bahan dasar aslinya, melainkan hasil kondensasi dari santan kedelai. Proses pembuatan jenis makanan ini dinilai tidak alami, meski sangat aman dikonsumsi.

Tahu mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh. Menurut situs Healthline, tahu tinggi protein dan asam amino, lemak , karbohidrat, serta sejumlah vitamin. Dalam 100 gram tahu terdapat 8 gram protein, 2 gram karbohidrat, 1 gram serat, 4 gram lemak, 31 persen mangan, 20 persen kalsium, 14 persen selenium. Ada pula kandungan fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan seng. Adapun total energi dari 100 gram tahu hanya 70 kalori.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

8 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

9 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

18 hari lalu

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

19 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

21 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

21 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

22 hari lalu

Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

Indonesia berada di peringkat ketiga dari 20 negara paling kompetitif dalam menarik investor di Asia berdasarkan riset yang dilakukan situs keuangan

Baca Selengkapnya