Kota Sorong: Viking Papua Menyebutnya Soren dan Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 18 Desember 2020 09:30 WIB

Sejumlah kapal saat bersandar di kawasan wisata Piaynemo, di Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Dari Sorong, Piaynemo bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar tiga hingga enam jam tergantung dari jenis dan cepatnya kapal yang digunakan. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Sorong di Papua Barat adalah pintu gerbang menuju destinasi wisata Raja Ampat. Dari Kota Sorong ke Raja Ampat, perjalanan bisa melalui laut atau dengan pesawat terbang ke Waisai, ibu kota Raja Ampat.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan asal usul nama Sorong. "Sorong berasal dari kata soren, yang dalam bahasa Biak berarti laut dalam dan bergelombang," kata Hari Suroto kepada Tempo, Jumat 18 Desember 2020. Pada zaman dulu, Suku Biak menjelajahi lautan dari Teluk Cenderawasih ke arah barat dengan naik perahu.

Mereka singgah dari satu pulau ke pulau lain, hingga tiba dan menetap di Raja Ampat. "Suku Biak dikenal sebagai penjelajah lautan yang ulung, mereka juga dikenal sebagai viking dari Papua," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Aktivitas di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Selasa, 20 Agustus 2019. ANTARA/Olha Mulalinda

Pelaut Suku Biak menyebut Maladum atau Pulau Dum, sebuah pulau kecil di lepas Pantai Sorong dengan sebutan soren. Dalam perkembangannya, kata soren diucapkan menjadi Sorong.

Advertising
Advertising

Tidak jauh dari Pulau Dum terdapat pusat kuliner Tembok Berlin. Sentra kuliner ini berupa warung-warung tenda yang menyuguhkan hidangan laut dan beroperasi mulai petang hingga malam hari. Tembok Berlin di Sorong ini tidak ada kaitannya dengan urusan politik komunis Uni Soviet dengan negara-negara Eropa barat.

Memang kebetulan disebut Tembok Berlin karena dibangun tahun 1990-an, bersamaan dengan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman. Menurut Hari Suroto, pada masa itu pemberitaan di media massa lebih banyak menyoroti runtuhnya Tembok Berlin, Jerman.

Pengunjung berfoto saat matahari terbenam di pantai Tembok Berlin, Sorong, Papua Barat, 2 November 2014. TEMPO/Eko Siswono

"Kebetulan tembok pencegah abrasi pantai di Kota Sorong ini belum ada namanya. Dan untuk memudahkan menyebut dan mengingatnya, maka dinamakan Tembok Berlin," kata Hari Suroto.

Saat ini Tembok Berlin di Sorong bernasib sama seperti Tembok Berlin di Jerman. Semua sudah rata dengan tanah. Tembok Berlin di Sorong dirobohkan untuk reklamasi pantai.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

14 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya